Bab

  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
  11. 11
  12. 12
  13. 13
  14. 14
  15. 15
  16. 16
  17. 17
  18. 18
  19. 19
  20. 20
  21. 21
  22. 22
  23. 23
  24. 24
  25. 25
  26. 26
  27. 27
  28. 28

Perjanjian Baru

Matius 13 Perjanjian Baru: Versi Mudah Dibaca (AMD)

Perumpamaan tentang Penabur(Mrk. 4:1–9; Luk. 8:4–8)

1. Pada hari itu Yesus meninggalkan rumah dan duduk di pantai.

2. Sangat banyak orang berkumpul di sekeliling Yesus. Ia naik ke perahu dan duduk di sana. Sedangkan kerumunan orang tetap berdiri di pantai.

3. Kemudian Dia menggunakan perumpamaan mengajar orang banyak tentang banyak hal. Ia berkata,Seorang petani pergi ke ladang menabur benih.

4. Ketika petani itu sedang menabur, sebagian benih jatuh ke pinggir jalan. Kemudian burung datang memakan benih itu.

5. Tetapi sebagian lagi jatuh pada tanah yang berbatu-batu, yang tanahnya tidak dalam. Benih itu tumbuh cepat karena tanahnya tidak dalam.

6. Tetapi apabila matahari terbit, tumbuhan itu menjadi layu, karena akarnya tidak dalam.

7. Benih yang lain jatuh ke semak berduri, dan semak berduri itu makin besar dan menghalangi tanaman itu bertambah besar.

8. Dan sebagian lagi jatuh ke tanah yang baik. Di tempat itulah benih itu tumbuh memberikan hasil 100 kali lipat, 60 kali lipat, dan 30 kali lipat.

9. Kamu yang mendengar Aku, dengarlah.

Yesus Mengajar dengan Perumpamaan(Mrk. 4:10–12; Luk. 8:9–10)

10. Murid-murid itu datang kepada Yesus dan bertanya, Mengapa Engkau mengajar orang banyak dengan menggunakan perumpamaan?

11. Jawab Yesus, Hanya kepada kamu diberitahukan rahasia Kerajaan Allah. Hal itu tidak diberitahukan kepada orang banyak.

12. Orang yang sudah mempunyai, maka kepadanya akan diberi lebih lagi, sehingga ia akan mempunyai lebih banyak daripada yang dibutuhkannya. Tetapi orang yang tidak mempunyai banyak, yang ada padanya pun akan diambil dari dia.

13. Itulah alasannya mengapa Aku mengajar mereka dengan perumpamaan. Mereka memandang, tetapi tidak melihat. Mereka mendengar, tetapi mereka sebenarnya tidak mengerti.

14. Jadi, mereka melihat, bahwa yang dikatakan Yesaya tentang mereka benar,‘Kamu akan mendengarkan dan kamu mendengar,tetapi kamu tidak akan mengerti.Kamu akan memandang dan kamu akan melihat,tetapi kamu tidak akan mengerti yang kamu lihat.

15. Pikiran mereka telah tertutup sekarang,Mereka mempunyai telinga, tetapi mereka tidak mendengar.Mereka mempunyai mata, tetapi mereka menolak untuk melihat.Jika pikiran mereka tidak tertutup,mereka dapat melihat dengan matanya,mereka dapat mendengar dengan telinganya;mereka dapat mengerti dengan pikirannya.Kemudian mereka dapat berbalik kepada-Ku dan disembuhkan.’

16. Kamu adalah orang yang berbahagia karena kamu mengerti hal-hal yang kamu lihat dengan matamu. Dan kamu mengerti hal-hal yang kamu dengar dengan telingamu.

17. Yakinlah bahwa banyak nabi dan orang baik yang mau melihat hal-hal yang kamu lihat, tetapi mereka tidak melihatnya, dan mau mendengar hal-hal yang kamu dengar, dan mereka tidak mendengarnya.

Yesus Menerangkan Arti Benih(Mrk. 4:13–20; Luk. 8:11–15)

18. Jadi, dengarkanlah arti perumpamaan tentang petani itu.

19. Inilah arti tentang benih yang jatuh di tepi jalan. Benih itu seperti orang yang mendengar ajaran tentang Kerajaan Allah, tetapi tidak mengerti. Kemudian datanglah iblis dan mengambil ajaran yang telah ditanam di hati orang itu.

20. Apakah artinya benih yang jatuh di daerah yang berbatu-batu? Benih itu seperti orang yang mendengar ajaran tentang Kerajaan Allah. Ia menerimanya dengan sangat cepat dan sukacita.

21. Tetapi orang itu tidak membiarkan ajaran itu masuk ke dalam hatinya lebih dalam. Ia menyimpan ajaran itu hanya sebentar. Ketika dia menghadapi kesulitan atau dianiaya karena ajaran yang diterimanya, maka ia akan menyerah dengan cepat.

22. Benih yang jatuh di antara tumbuhan yang berduri menerangkan tentang orang yang mendengar ajaran tentang Kerajaan Allah, tetapi orang itu sering merasa khawatir dalam hidup ini dan cinta terhadap uang. Hal itu membuat ajaran yang pernah didengarnya tidak bertumbuh sehingga ajaran itu tidak akan menghasilkan buah dalam hidup orang itu.

23. Dan apakah artinya benih yang jatuh di tanah yang baik? Benih itu seperti orang yang mendengar ajaran itu dan mengerti dan dia menghasilkan buah, ada yang 100 kali lipat, ada yang 60 kali lipat, dan ada yang 30 kali lipat.

Perumpamaan tentang Lalang dan Gandum

24. Kemudian Yesus menceritakan perumpamaan yang lain lagi. Ia berkata, Kerajaan Allah itu seperti seorang petani yang menanam benih gandum yang baik di ladangnya.

25. Tetapi pada malam hari, ketika orang sedang tidur, datanglah musuh petani itu. Musuh itu menanam lalang di antara benih gandum itu lalu ia pergi.

26. Gandum itu tumbuh menjadi besar dan mulai berbuah. Dan pada saat yang bersamaan, lalang-lalang juga tumbuh dan mulai kelihatan.

27. Para pekerja ladang itu datang kepadanya dan berkata, ‘Tuan, engkau telah menanam benih yang baik. Dari manakah lalang itu datang?’

28. Petani itu menjawab, ‘Musuhlah yang menanam lalang itu.’Hamba-hamba itu bertanya lagi, ‘Apakah engkau mau supaya kami mencabut lalang-lalang itu sekarang?’

29. Petani itu menjawab, ‘Tidak, karena jika kamu mencabut lalangnya, mungkin gandumnya akan tercabut juga.

30. Biarkanlah gandum dan lalang itu tumbuh bersama-sama sampai tiba waktu panen. Pada saat panen nanti aku akan berkata kepada para pekerja: Kumpulkan lalangnya lebih dahulu, ikat, kemudian bakar. Sesudah itu kumpulkan gandumnya dan simpan di gudangku.’

Perumpamaan tentang Biji Sesawi dan Ragi(Mrk. 4:30–32, 33–34; Luk. 13:18–21)

31. Kemudian Yesus menceritakan perumpamaan yang lain, Kerajaan Allah seperti biji sesawi. Seseorang menanam biji sesawi di kebunnya.

32. Biji itu sangat kecil dan tidak ada biji lain yang lebih kecil daripada biji sesawi. Biji itu tumbuh dan menjadi tanaman yang terbesar dari semua tanaman kebun. Tumbuhan itu menjadi pohon yang besar sehingga burung-burung datang dan membuat sarang pada dahan-dahannya.

33. Kemudian Yesus menceritakan perumpamaan yang lain, Kerajaan Allah seperti ragi. Seorang perempuan mengambil ragi dan mencampurkannya dengan tepung yang sangat banyak untuk membuat roti. Ragi itu akan membuat tepung itu menjadi kembang.

34. Ia selalu menggunakan perumpamaan mengajar orang banyak tentang banyak hal. Ia tidak pernah mengajar tanpa menggunakan perumpamaan.

35. Hal itu sama seperti yang dikatakan nabi,Aku akan berbicara menggunakan perumpamaan;Aku akan mengatakan hal-hal yang rahasia sejak dunia dijadikan.

Yesus Menjelaskan Perumpamaan

36. Kemudian Yesus menyuruh pergi orang banyak itu dan Dia masuk ke rumah. Murid-murid-Nya datang kepada-Nya dan berkata, Jelaskanlah arti perumpamaan tentang lalang di ladang itu.

37. Jawab Yesus, Orang yang menanam benih yang baik adalah Anak Manusia.

38. Yang dimaksud dengan ladang adalah dunia ini. Benih yang baik adalah mereka yang termasuk dalam Kerajaan Allah. Yang dimaksud dengan lalang adalah orang yang dikuasai iblis.

39. Musuh yang menanam benih yang jelek adalah iblis. Musim panen adalah akhir zaman. Para pekerja itu adalah malaikat-malaikat Allah.

40. Lalang dikumpulkan untuk dibakar. Demikian juga yang akan terjadi pada akhir zaman.

41. Anak Manusia akan mengutus para malaikat-Nya dan mereka akan menemukan orang yang menimbulkan dosa dan semua orang yang melakukan kejahatan. Kemudian para malaikat akan memindahkan mereka keluar dari Kerajaan-Nya.

42. Para malaikat akan membuang mereka ke dalam api. Di sana mereka akan menangis serta sangat menderita.

43. Kemudian orang yang baik akan bersinar seperti matahari. Mereka akan ada di Kerajaan Allah bersama dengan Bapa mereka. Siapa yang dapat mendengar, hendaklah memperhatikan hal itu.

Perumpamaan tentang Harta dan Mutiara

44. Kerajaan Allah seperti harta yang tersembunyi dalam sebuah ladang. Pada suatu hari seseorang menemukan harta itu. Orang itu sangat bergembira dan kemudian menyembunyikan harta itu lagi. Setelah itu ia pergi menjual semua yang dimilikinya lalu membeli ladang itu.

45. Demikian juga Kerajaan Allah seperti pedagang yang mencari mutiara yang sangat berharga.

46. Ketika ia menemukan sebuah mutiara yang lebih bagus daripada semua yang lain, dia pergi dan menjual semua yang dimilikinya untuk membeli mutiara itu.

Perumpamaan tentang Jala Ikan

47. Kerajaan Allah seperti jala yang ditebarkan di danau, yang dapat menangkap semua jenis ikan.

48. Setelah jala itu penuh dengan ikan, nelayan mengangkat jalanya ke darat. Kemudian nelayan itu duduk memilih ikan yang baik dan meletakkan ikan-ikan itu dalam keranjang. Dan ikan yang tidak baik dibuangnya.

49. Hal yang seperti itu akan terjadi pada akhir zaman. Para malaikat akan datang memisahkan orang yang jahat dari orang yang baik.

50. Kemudian orang jahat akan dibuang ke dalam api. Di tempat itu mereka akan menangis dan sangat menderita.

51. Ia bertanya kepada murid-murid-Nya, Apakah kamu mengerti arti semuanya itu?Mereka menjawab, Ya, kami mengerti.

52. Ia berkata lagi kepada mereka, Setiap guru Taurat yang telah menerima pelajaran tentang Kerajaan Allah adalah seperti pemilik rumah. Orang itu mempunyai hal-hal baru dan yang lama, yang tersimpan di rumahnya. Dan dia mengeluarkan hal-hal baru dan yang lama bersama-sama.

Yesus Kembali ke Kota Kelahiran-Nya(Mrk. 6:1–6; Luk. 4:16–30)

53. Setelah Yesus selesai menceritakan semuanya, Ia meninggalkan tempat itu.

54. Ia pergi ke kota, tempat Ia dibesarkan. Ia mengajar orang banyak di rumah pertemuan, dan semua orang heran. Mereka berkata, Dari manakah Orang itu mendapat pengetahuan dan kuasa melakukan semua mukjizat itu?

55. Ia hanyalah anak seorang tukang kayu. Ibu-Nya adalah Maria. Saudara-saudaranya adalah Yakobus, Yusuf, Simon, dan Yudas.

56. Dan saudara-saudara-Nya perempuan ada di sini bersama dengan kita. Jadi, dari manakah Ia mendapat itu semuanya?

57. Sulit bagi mereka menerima-Nya.Dan kata Yesus kepada mereka, Seorang nabi dihormati di mana-mana, kecuali di daerah asalnya atau di rumahnya sendiri.

58. Orang banyak tidak percaya kepada-Nya sehingga Ia tidak melakukan banyak mukjizat di sana.