Perjanjian Baru

Wahyu 21:15-26 Perjanjian Baru: Versi Mudah Dibaca (AMD)

15. Malaikat yang berbicara dengan aku memegang tongkat pengukur, yang terbuat dari emas. Malaikat itu memegangnya untuk mengukur kota, pintu-pintu gerbangnya, dan temboknya.

16. Kota itu berbentuk segi empat. Panjangnya sama dengan lebarnya. Malaikat itu mengukur kota dengan tongkatnya. Panjang kota itu 12.000 stadia. Lebarnya 12.000 stadia. Tingginya 12.000 stadia.

17. Malaikat juga mengukur tembok itu. Tingginya 144 hasta. Malaikat menggunakan ukuran yang sama seperti ukuran yang dipakai orang.

18. Tembok itu terbuat dari permata yaspis. Kota itu terbuat dari emas tulen yang cemerlang semurni kaca.

19. Batu dasar tembok kota itu terdiri dari semua jenis permata yang mahal. Dasar pertama terdiri dari batu yaspis. Dasar kedua dari batu nilam. Dasar ketiga dari batu mirah. Dasar keempat dari batu zamrud.

20. Dasar kelima dari batu unam. Dasar keenam dari batu sardis. Dasar ketujuh dari batu ratna cempaka. Dasar kedelapan dari batu beril. Dasar ke-9 dari batu krisolit. Dasar ke-10 dari batu krisopras. Dasar kesebelas dari batu lazuardi. Dan dasar ke-12 dari batu kecubung.

21. Dan ke-12 pintu gerbang itu terdiri dari 12 mutiara. Setiap pintu gerbang terbuat dari satu mutiara. Jalan-jalan kota itu terbuat dari emas murni. Emas itu cemerlang seperti kaca.

22. Aku tidak melihat Bait di dalam kota itu. Tuhan Allah Yang Mahakuasa dan Anak Domba itu ialah Bait kota itu.

23. Kota itu tidak memerlukan matahari dan bulan untuk menyinarinya. Kemuliaan Allah meneranginya. Anak Dombalah lampu kota itu.

24. Bangsa-bangsa akan berjalan dalam cahaya yang diberikan oleh Anak Domba. Raja-raja bumi akan membawa kemuliaannya kepada kota itu.

25. Pintu-pintu gerbangnya tidak akan pernah ditutup pada siang hari sebab tidak ada lagi malam di sana.

26. Kemuliaan dan hormat bangsa-bangsa akan dibawa ke dalam kota itu.

Membaca bab lengkap Wahyu 21