Perjanjian Baru

Kisah 23:3-19 Perjanjian Baru: Versi Mudah Dibaca (AMD)

3. Paulus berkata kepada Ananias, Allah akan menampar engkau, hai orang munafik. Engkau sama seperti tembok yang berkapur putih. Engkau mengadili aku menurut hukum Taurat, padahal berlawanan dengan hukum Taurat, engkau menyuruh aku dipukul.

4. Mereka yang berdiri dekat Paulus mengatakan, Engkau berani menghina imam besar Allah?

5. Jawab Paulus, Saudara-saudara, aku tidak tahu bahwa ia imam besar. Sebab ada tertulis, ‘Jangan engkau berbicara jahat tentang pemimpin bangsamu.’

6. Ketika Paulus menyadari bahwa sebagian dari majelis itu terdiri dari orang Saduki dan sebagian dari orang Farisi, ia berseru kepada mereka, Saudara-saudara, aku adalah orang Farisi, anak seorang Farisi. Aku diadili karena pengharapanku akan kebangkitan dari kematian.

7. Ketika ia mengatakan itu, terjadilah perselisihan besar antara orang Farisi dan orang Saduki. Mahkamah itu terbagi dua.

8. Orang Saduki mengatakan bahwa tidak ada kebangkitan dalam bentuk apa pun, tidak dalam bentuk malaikat atau roh, tetapi orang Farisi mengakui kedua-duanya.

9. Terjadilah keributan besar. Beberapa dari guru Taurat dari kelompok Farisi berdiri dan mulai berdebat keras. Mereka berkata, Kami tidak menemukan kesalahan pada orang ini. Mungkin ada malaikat atau roh yang berbicara kepadanya.

10. Perdebatan itu menjadi makin keras dan kepala pasukan itu takut bahwa Paulus akan dikoyak-koyak mereka. Ia memerintahkan tentaranya untuk mengambil dia dan membawanya ke markas.

11. Malam berikutnya Tuhan berdiri di depan Paulus dan mengatakan, Jangan takut. Engkau telah bersaksi tentang Aku di Yerusalem, begitu jugalah engkau harus bersaksi tentang Aku di Roma.

12. Besok paginya orang Yahudi membuat rencana untuk membunuh Paulus. Mereka bersumpah bahwa mereka tidak akan makan atau minum sampai mereka berhasil membunuh Paulus.

13. Lebih dari 40 orang yang membuat rencana itu.

14. Mereka pergi kepada imam-imam kepala dan tua-tua serta mengatakan, Kami telah bersumpah untuk tidak makan apa-apa sampai kami membunuh Paulus.

15. Sekarang kamu dan Mahkamah Agama, mintalah kepada kepala pasukan supaya Paulus dibawa kepadamu. Kamu harus berpura-pura seakan-akan mau memeriksa perkaranya lebih teliti. Kami sudah siap untuk membunuhnya sebelum dia sampai di sini.

16. Kemenakan laki-laki Paulus mendengar tentang rencana itu. Ia pergi ke markas dan menceritakan hal itu kepada Paulus.

17. Paulus memanggil salah satu perwira dan mengatakan, Bawalah anak muda ini kepada kepala pasukan karena ada sesuatu yang hendak diceritakannya kepadanya.

18. Maka perwira itu membawa dia kepada kepala pasukannya dan mengatakan, Paulus, tahanan itu, memanggil aku dan minta agar anak muda ini diantar kepadamu. Ada sesuatu yang hendak dikatakannya kepadamu.

19. Kepala pasukan itu memegang tangan anak muda itu, membawa dia tersendiri ke samping dan bertanya, Apa yang hendak engkau katakan kepadaku?

Membaca bab lengkap Kisah 23