Perjanjian Baru

Kisah 21:2-14 Perjanjian Baru: Versi Mudah Dibaca (AMD)

2. Kami menjumpai kapal yang akan menyeberang ke Fenisia. Kami naik ke kapal itu, lalu berangkat.

3. Kami berlayar. Siprus sudah kelihatan di sebelah kiri kami. Kami melewatinya dan berlayar terus ke Siria. Kami berlabuh di Tirus karena kapal akan menurunkan muatan di kota itu.

4. Kami bertemu dengan pengikut-pengikut Yesus di sana dan tinggal bersama mereka selama tujuh hari. Melalui Roh, mereka mengatakan kepada Paulus supaya jangan ke Yerusalem.

5. Tetapi setelah berakhir perkunjungan kami, kami berangkat. Kami melanjutkan perjalanan kami. Mereka semua beserta istri dan anak-anaknya mengantar kami ke luar kota, dan di pantai kami berlutut dan berdoa.

6. Sesudah pamitan kami naik ke kapal, dan mereka pulang.

7. Kami mengakhiri perjalanan dari Tirus dan tiba di Ptolemais. Kami bersalaman dengan saudara-saudara seiman di sana dan tinggal dengan mereka selama satu hari.

8. Pada hari berikutnya kami berangkat dan tiba di Kaisarea. Kami pergi ke rumah Filipus, pemberita Kabar Baik, yaitu salah satu dari tujuh orang yang dipilih untuk menjadi pelayan khusus, dan kami menginap di rumahnya.

9. Ia mempunyai empat anak perempuan yang tidak menikah. Mereka dapat meramalkan masa depan.

10. Setelah kami tinggal di sana beberapa hari, seorang nabi bernama Agabus datang dari Yudea.

11. Ia menghampiri kami, lalu mengambil ikat pinggang Paulus. Ia mengikat tangan dan kakinya sendiri, lalu berkata, Ini yang dikatakan Roh Kudus, ‘Dengan cara begini orang Yahudi di Yerusalem akan mengikat pemilik ikat pinggang ini. Mereka akan menyerahkan dia ke dalam tangan bangsa-bangsa lain.’

12. Ketika kami mendengar itu, baik kami maupun mereka yang ada di sana memohon kepada Paulus untuk tidak pergi ke Yerusalem.

13. Kemudian Paulus menjawab, Mengapa kamu menangis? Mengapa kamu membuat aku berdukacita? Aku siap tidak hanya untuk diikat, tetapi juga untuk mati di Yerusalem, karena nama Tuhan Yesus.

14. Karena ia tidak dapat dibujuk, kami berhenti meminta dan mengatakan, Kami berdoa semoga kehendak Tuhanlah yang jadi.

Membaca bab lengkap Kisah 21