Perjanjian Baru

Kisah 16:11-28 Perjanjian Baru: Versi Mudah Dibaca (AMD)

11. Kami berlayar dari Troas langsung ke Samotrake. Hari berikutnya kami berlayar ke Neapolis.

12. Dari sana kami ke Filipi, kota terpenting di bagian Makedonia. Kota itu berpenduduk orang Roma. Kami tinggal di kota itu beberapa hari.

13. Pada hari Sabat kami pergi ke luar pintu gerbang kota menuju sungai. Kami mengharapkan mendapat tempat yang baik di sana untuk berdoa. Beberapa perempuan telah berkumpul di sana. Kami duduk dan berbicara dengan mereka.

14. Di antara mereka ada seorang yang bernama Lidia. Ia pedagang kain ungu dari kota Tiatira yang beribadat kepada Allah yang benar. Lidia mendengarkan Paulus. Allah membuka hatinya. Dia mempercayai apa yang dikatakan Paulus.

15. Ia dan seisi rumahnya dibaptis. Kemudian Lidia mengundang kami ke rumahnya. Katanya, Sekiranya kamu menganggap bahwa aku benar-benar percaya kepada Tuhan, datanglah dan tinggal di rumahku. Ia berhasil membujuk kami untuk datang.

16. Ketika kami pergi ke tempat itu untuk berdoa, kami bertemu dengan seorang hamba perempuan. Di dalam dirinya terdapat roh yang memampukan dia untuk meramalkan masa depan. Banyak untung yang diperoleh hamba perempuan itu untuk majikannya dengan cara meramalkan masa depan.

17. Ia terus mengikuti Paulus dan kami, sambil berteriak, Mereka adalah hamba Allah Yang Mahatinggi. Mereka memberitakan kepadamu jalan keselamatan.

18. Berhari-hari ia melakukan itu. Paulus mulai merasa terganggu. Ia berbalik dan berkata kepada roh itu, Dengan kuasa Yesus Kristus, aku perintahkan supaya engkau keluar dari dia. Pada saat itu juga roh itu keluar.

19. Ketika majikan perempuan itu melihat, bahwa harapan mereka akan keuntungan telah hilang, mereka menangkap Paulus dan Silas dan menyeret mereka ke tempat pertemuan untuk menghadap pejabat-pejabat kota.

20. Di hadapan pejabat mereka mengatakan, Mereka adalah orang Yahudi yang mengganggu keamanan kota ini.

21. Mereka mengajarkan kebiasaan-kebiasaan yang tidak mungkin kita ikuti atau lakukan selaku orang Roma.

22. Orang banyak ikut melontarkan serangan terhadap mereka. Pejabat-pejabat itu merobek-robek pakaian Paulus dan Silas sehingga terlepas dari tubuh mereka dan memerintahkan untuk memukul mereka.

23. Setelah mendapat banyak pukulan, mereka dijebloskan ke dalam penjara. Kepada kepala penjara diperintahkan untuk menjaga mereka baik-baik.

24. Karena menerima perintah itu, kepala penjara memasukkan Paulus dan Silas ke dalam ruangan paling dalam dari gedung itu. Kemudian kaki mereka dibelenggu.

25. Kira-kira tengah malam Paulus dan Silas berdoa dan menyanyikan puji-pujian kepada Allah. Orang tahanan lain mendengar mereka.

26. Tiba-tiba terjadi gempa bumi yang kuat sehingga dasar penjara itu terguncang. Kemudian semua pintu terbuka dan semua rantai orang terlepas.

27. Kepala penjara itu terbangun. Dia melihat bahwa pintu-pintu penjara telah terbuka. Ia mau bunuh diri karena mengira bahwa orang tahanan itu sudah melarikan diri. Ia mencabut pedangnya.

28. Tetapi Paulus berteriak, Jangan lukai dirimu. Kami semua ada di sini.

Membaca bab lengkap Kisah 16