Perjanjian Baru

Ibrani 11:11-27 Terjemahan Sederhana Indonesia (TSI)

11. Kepercayaan Abraham juga menjadi teladan ketika Sara akan melahirkan Isak. Biarpun mereka sudah tua dan Sara mandul, tetapi Allah membuat Sara bisa mengandung, sehingga mereka mendapatkan keturunan. Hal ini terjadi karena Abraham percaya penuh bahwa Allah setia dan akan menepati janji-Nya.

12. Jadi, karena satu orang saja— yaitu Abraham, percaya sepenuhnya ketika dia sudah tua dan hampir mati, tetapi “keturunannya tidak terhitung banyaknya— seperti bintang-bintang di langit atau pasir di pantai.”

13. Semua orang yang disebutkan itu percaya penuh sampai mati. Biarpun mereka belum melihat apa yang Allah janjikan kepada mereka, tetapi mereka seperti sudah melihat bayangannya dari jauh dan menyambut hal-hal itu dengan penuh percaya. Lalu mereka sadar dan mengakui bahwa mereka hanya seperti tamu dan pendatang saja di bumi ini.

14. Dengan berkata seperti itu, jelaslah bahwa mereka menantikan suatu tanah air yang akan menjadi milik mereka sendiri.

15. Yang mereka katakan itu bukan tentang negeri yang sudah mereka tinggalkan. Karena kalau mereka merindukan negeri itu, maka mereka mempunyai banyak kesempatan untuk kembali ke situ.

16. Yang mereka rindukan adalah suatu negeri yang jauh lebih baik dari negeri itu— yaitu negeri surga. Jadi Allah sudah menyiapkan sebuah kota untuk mereka, dan Dia senang disebut Allah mereka.

17. Abraham juga menjadi contoh ketika kepercayaannya diuji oleh Allah— yaitu ketika Allah menyuruh dia untuk mempersembahkan Isak. Abraham percaya penuh, lalu dengan rela mengurbankan anaknya yang satu-satunya (melalui Sara)— biarpun Abraham sudah menerima janji-janji Allah,

18. termasuk janji ini:“Hanya keturunan Isak sajalah yang akan merupakan keturunanmu di hadapan-Ku.”

19. Biarpun begitu dia rela mengurbankan Isak, karena dia percaya penuh bahwa Allah berkuasa menghidupkan anaknya itu dari kematian. Dan sesungguhnya, waktu Allah berkata, “Jangan bunuh,” Abraham seperti menerima Isak hidup kembali dari kematian.

20. Dan Isak juga percaya penuh bahwa Allah akan menepati janji-janji-Nya di masa yang akan datang. Karena itu dia mengingatkan janji-janji tersebut ketika dia memberkati Yakub dan Esau.

21. Dan Yakub juga percaya penuh ketika dia sudah tua sekali dan hampir mati, waktu dia meletakkan tangannya pada kedua anak laki-laki Yusuf dan memberkati mereka. Lalu dia memuji Allah dengan bersandar di ujung tongkatnya.

22. Begitu juga Yusuf percaya penuh. Ketika dia hampir mati, dia mengingatkan keluarga Israel tentang janji Allah untuk membawa mereka keluar dari Mesir, dan dia berpesan supaya di kemudian hari mayatnya juga ikut dibawa keluar.

23. Orang tua Musa juga sebagai contoh orang yang percaya: Mereka percaya penuh kepada Allah, dan karena itu mereka tidak takut melanggar perintah raja. Sesudah Musa lahir, mereka menyembunyikannya selama tiga bulan. Mereka menyadari bahwa Allah sudah memberikan anak yang luar biasa kepada mereka.

24. Lalu Musa sendiri juga sebagai contoh orang yang percaya penuh: Karena sesudah dewasa, dia menolak disebut anak dari putri Raja Firaun.

25. Dia pikir lebih baik disiksa dan susah bersama umat Allah daripada hidup bersenang-senang dalam dosa di istana raja. Dia menyadari bahwa hidup bersenang-senang seperti itu hanya sementara saja.

26. Dengan percaya penuh dia menantikan masa depan— ketika Kristus akan datang untuk menyelamatkan umat Israel. Oleh karena itu dia menganggap jauh lebih berharga menderita aniaya demi kepentingan Kristus daripada mendapatkan seluruh kekayaan Mesir. Dia merasa jauh lebih baik menantikan upah yang akan diberikan Allah kepadanya.

27. Dan karena Musa percaya penuh kepada Allah, dia berani meninggalkan Mesir. Dia tidak takut terhadap kemarahan Firaun, tetapi dengan mata tetap tertuju ke depan, dia berjalan seperti melihat Allah yang tidak kelihatan itu.

Membaca bab lengkap Ibrani 11