Perjanjian Lama

Perjanjian Baru

Yesaya 44:2-15-17 Alkitab dalam Bahasa Indonesia Masa Kini (BIMK)

2. Akulah Tuhan yang menjadikan engkau,yang membentuk engkau sejak dari kandungan,dan yang menolong engkau.Jangan takut, engkaulah hamba-Ku,umat pilihan-Ku yang Kukasihi.

3. Sebab Aku akan mencurahkan air ke tanah yang kering,dan mengalirkan sungai-sungai di tanah yang gersang.Aku akan memberikan kuasa-Ku kepada keturunanmu,dan memberkati anak cucumu.

4. Mereka akan tumbuh subur seperti rumput di dekat air,seperti pohon gandarusa di tepi sungai.

5. Seorang demi seorang akan mengaku dirinya milik-Ku,dan datang bergabung dengan keturunan Yakub.Masing-masing menulis di tangannya: Milik Tuhan,dan menyebut dirinya anggota umat Allah.”

6. Inilah kata Tuhan Yang Mahakuasa,Raja dan pelindung Israel,“Aku Allah Yang Mahaesa,yang pertama dan yang terakhir.

7. Siapakah seperti Aku? Suruhlah ia mengaku!Biarlah ia memberitahukan dan membuktikannya kepada-Ku!Siapa telah meramalkan masa depansejak permulaan sampai akhir zaman?

8. Bangsa-Ku, jangan takut atau terkejut;bukankah dari dahulu sampai sekarangAku sudah meramalkan apa yang terjadi?Kamulah saksi-saksi-Ku.Pelindung yang lain tidak adadan tidak Kukenal.”

9. Orang-orang yang membuat patung berhala itu tidak berguna, dan dewa-dewa yang mereka puja itu tidak berfaedah. Orang-orang yang menyembah patung itu buta dan tidak tahu apa-apa, sebab itu mereka akan mendapat malu.

10. Sia-sialah membuat patung tuangan dan menyembahnya sebagai dewa!

11. Sungguh, semua orang yang menyembah patung mendapat malu. Orang yang membuat patung itu manusia biasa. Suruhlah mereka tampil bersama-sama; pasti mereka akan takut dan malu.

12. Tukang besi mengambil sepotong logam lalu membentuknya dalam api dan menempanya dengan palu. Ia mengerjakannya dengan segala tenaga yang ada padanya. Sementara bekerja, ia menjadi lapar, haus, dan lelah.

13. Tukang kayu mengukur kayu. Ia menggambar bagan dengan kapur, mengukirnya dengan alat-alatnya dan menjadikannya patung manusia yang tampan, lalu menempatkannya di dalam rumahnya.

14. Barangkali kayu yang dipakainya berasal dari pohon cemara, pohon eru atau pohon terpentin yang ditebangnya di hutan. Mungkin juga ia menanam pohon salam lalu menunggu sampai hujan membuatnya tumbuh.

15-17. Sebagian dari pohon itu dijadikan kayu bakar untuk berdiang dan membakar roti dan memanggang daging, lalu puaslah ia. Ia berdiang dan berkata, “Wah, enak benar dan hangat! Sungguh menyenangkan api ini!” Sisa kayu itu dipakainya untuk membuat patung. Ia tunduk menyembahnya dan berdoa, “Engkaulah ilahku, selamatkanlah aku!”

Membaca bab lengkap Yesaya 44