Perjanjian Lama

Perjanjian Baru

Yesaya 28:15-29 Alkitab dalam Bahasa Indonesia Masa Kini (BIMK)

15. Kamu berkata bahwa kamu sudah membuat perjanjian dengan maut dan mengadakan persetujuan dengan dunia orang mati. Kamu merasa pasti bahwa bencana yang akan datang itu tidak akan menimpa dirimu, karena kamu memakai tipu muslihat untuk melindungi dirimu.

16. Oleh sebab itu, Tuhan Yang Mahatinggi berkata begini, “Aku akan meletakkan dasar yang kuat dan kokoh di Sion; sebuah batu sendi yang berharga dengan tulisan: ‘Siapa yang percaya teguh, tidak akan menyerah kalah.’

17. Keadilan Kujadikan tali pengukur, dan kejujuran Kujadikan tali sipat.”Hujan batu akan menyapu bersih semua kebohongan yang kamu andalkan. Banjir akan menghanyutkan tempat persembunyianmu.

18. Perjanjianmu dengan maut dan persetujuanmu dengan dunia orang mati akan dibatalkan, sehingga kalau bencana datang, kamu hancur diinjak-injak.

19. Kamu akan ditimpa kemalangan terus-menerus dan harus menanggungnya setiap hari, pagi, siang dan malam. Kamu akan gemetar ketakutan bila kamu mengerti pesan Allah.

20. Kamu seperti orang yang mau tidur dalam ranjang yang kurang panjang untuk tempat membujurkan diri. Selimutnya kurang lebar untuk menyelubungi dirimu.

21. Tuhan akan bangkit seperti di Gunung Perazim. Ia akan berjuang seperti di Lembah Gibeon untuk melaksanakan maksud-Nya, maksud yang aneh bagi manusia! Ia akan melaksanakan karya-Nya yang menakjubkan.

22. Aku telah mendengar keputusan Allah Yang Mahatinggi dan Mahakuasa untuk membinasakan seluruh negeri. Jangan mencela kata-kata peringatan yang kusampaikan ini. Nanti menjadi lebih sulit bagimu untuk meluputkan diri!

23. Dengarkanlah kata-kataku, perhatikanlah pesanku.

24. Seorang petani tak akan terus-menerus membajak, mencangkul dan menggaruk tanahnya untuk ditanami.

25. Kalau tanahnya itu sudah siap, ia menaburkan benih, misalnya jintan hitam dan jintan putih. Ia menanam dua macam gandum berderet-deret, dan di pinggirnya tanaman lain.

26. Ia tahu cara mengerjakannya, sebab sudah diajari Allahnya.

27. Ia tidak memakai eretan pengirik untuk mengirik jintan hitam atau roda gerobak untuk menggiling jintan putih. Untuk itu dipakainya galah yang ringan.

28. Waktu mengirik gandum, ia tidak memukulnya terus-menerus sampai hancur. Tidak! Ia tahu cara mengirik yang tepat dengan mengendarai gerobak di atasnya tanpa menghancurkan biji-biji gandum itu.

29. Kebijaksanaan itu datangnya dari Tuhan Yang Mahakuasa. Semua rencana Tuhan bijaksana dan selalu berhasil.

Membaca bab lengkap Yesaya 28