Perjanjian Lama

Perjanjian Baru

Yehezkiel 21:6-21 Alkitab dalam Bahasa Indonesia Masa Kini (BIMK)

6. Hai manusia fana, mengeranglah dan mengaduhlah di depan orang-orang Israel, seolah-olah engkau patah hati dan putus asa.

7. Jika mereka bertanya mengapa engkau mengaduh, katakanlah bahwa engkau sedih karena berita yang akan datang. Berita itu akan membuat hati mereka gentar, tangan mereka lemas, dan lutut mereka gemetar, mereka akan patah semangat. Sungguh saatnya telah tiba, dan semua itu akan terjadi. Aku Tuhan Yang Mahatinggi telah berbicara.”

8. Tuhan berkata kepadaku,

9. “Hai manusia fana, meramallah! Beritahukanlah kepada orang-orang bahwa Aku, Tuhan berkata begini,‘Adalah sebuah pedang,pedang yang digosok dan ditajamkan.

10. Ia ditajamkan agar bisa mematikan,dilicinkan agar berkilau-kilauan.Bagi umat-Ku tak ada lagi kegembiraansebab segala peringatan dan hukuman mereka abaikan.

11. Pedang itu diasah supaya selalu siap dipakailalu diserahkan kepada seorang pembantai.

12. Hai manusia fana, merataplah dan berseru!Sebab pedang itu siap melawan umat-Ku.Para pemimpin Israel bersama seluruh bangsaakan ditikam pedang itu hingga binasa.Maka tepuklah dadamu dengan pilu,

13. sebab Aku sedang menguji umat-Ku,jika mereka tak mau memperbaiki kelakuannya,semua itu akan terjadi pada mereka.’

14. Nah, manusia fana, meramallah. Tepuklah tanganmu, sebagai tanda bagi pedang itu untuk mulai membantai. Pedang itu sangat menakutkan.

15. Ia membuat bangsa-Ku hilang keberaniannya dan jatuh tersandung. Aku mengancam kota mereka dengan pedang itu yang mengkilap seperti kilat, dan yang siap untuk membunuh.

16. Hai pedang yang tajam, pancunglah ke kanan dan ke kiri, dan ke arah mana saja menurut keinginanmu.

17. Aku akan tepuk tangan juga, lalu kemarahan-Ku akan reda. Aku, Tuhan telah berbicara.”

18. Tuhan berbicara kepadaku, kata-Nya,

19-20. “Hai manusia fana, gambarlah dua jalan yang dapat dilalui oleh raja Babel yang membawa pedangnya. Kedua jalan itu harus berpangkal dari negeri yang sama; jalan yang satu menuju ke Raba, kota Amon; yang satu lagi ke Yerusalem, kota berbenteng di Yehuda. Pasanglah papan penunjuk jalan di mana jalan itu mulai bercabang.

21. Raja Babel berdiri di dekat papan penunjuk jalan itu. Untuk mengetahui jalan mana yang akan dilaluinya, ia meminta petunjuk dari berhala-berhalanya, mengocok panah dan memeriksa hati binatang yang baru dikurbankan.

Membaca bab lengkap Yehezkiel 21