Perjanjian Lama

Perjanjian Baru

Ratapan 2:2-11 Alkitab dalam Bahasa Indonesia Masa Kini (BIMK)

2. Setiap padang rumput di negeri Yehuda,dihancurkan-Nya tanpa rasa iba.Dalam kemarahan-Nya Ia mendobrak sampai runtuhbenteng-benteng yang melindungi negeri itu.Kerajaan itu bersama para pemimpinnyadijatuhkan-Nya sehingga menjadi hina.

3. Dalam kemarahan-Nya yang menyala-nyala,kekuatan Israel dipatahkan-Nya.Ketika kita diserang lawan,Ia enggan memberi pertolongan.Seperti api mengamuk membinasakan segala-galanya,demikianlah Tuhan marah kepada kita semua.

4. Seperti musuh, Ia membentangkan busur-Nyadan mengarahkan anak panah-Nya kepada kita.Semua orang yang menyenangkan hati kita,habis dibunuh oleh-Nya.Ia menyemburkan kemarahan-Nya seperti apike dalam kota Yerusalem ini.

5. Tuhan menjadi seperti musuh;Ia memukul Israel sampai runtuh.Ia menghancurkan benteng-benteng serta istana,dan memperbanyak duka nestapa kepada penduduk Yehuda.

6. Ia menghancurkan rumah-Nyatempat umat-Nya berkumpul untuk menyembah Dia.Ia membuat orang lupaakan Sabat dan hari-hari raya.Karena Tuhan sangat murka,imam dan raja telah ditolak-Nya.

7. Tuhan menolak mezbah-Nya yang suci,dan meninggalkan Rumah-Nya sendiri;dibiarkan-Nya musuh merobohkan tembok-temboknya.Di tempat kita dahulu beribadah dan berpesta,musuh bersorak karena berjaya.

8. Tuhan telah memutuskanbahwa tembok-tembok Sion harus diruntuhkan.Tembok-tembok itu telah diukur-Nya,supaya semua dapat dihancurkan-Nya.Tembok-tembok dan menara-menara,kini telah menjadi puing semua.

9. Gerbang-gerbangnya tertimbun tanah,semua palang-palangnya patah;raja dan pejabat pemerintah berada di pembuangan.Hukum Tuhan tidak lagi diajarkan;nabi tidak lagi menerima wahyu dari Tuhan.

10. Para tua-tua kota duduk membisu di tanah;mereka menaburkan debu di atas kepala,dan memakai kain karung tanda duka.Gadis-gadis pun menundukkan kepala sampai ke tanah.

11. Mataku bengkak karena menangis tanpa henti,jiwaku merana tak terperi.Hatiku hancur melihat keruntuhan bangsa;melihat anak-anak serta bayi pingsan di jalan-jalan kota.

Membaca bab lengkap Ratapan 2