Perjanjian Lama

Perjanjian Baru

Pengkhotbah 7:6-17 Alkitab dalam Bahasa Indonesia Masa Kini (BIMK)

6. Tawa orang bodoh tidak berarti,seperti bunyi duri dimakan api.

7. Jika orang arif menipu, bodohlah tindakannya;jika orang menerima uang suap, rusaklah wataknya.

8. Lebih baik akhir suatu perkara daripada permulaannya;lebih baik bersabar daripada terlalu bangga.

9. Jangan buru-buru naik pitam;hanya orang bodoh menyimpan dendam.

10. Janganlah bertanya, “Mengapa zaman dulu lebih baik daripada zaman sekarang?” Hanya orang dungu yang bertanya begitu.

11. Orang hidup seharusnya berhikmat; nilai hikmat sama dengan warisan;

12. sama pula dengan uang pemberi rasa aman. Apalagi pengetahuan tentang hikmat! Siapa memilikinya akan selamat.

13. Perhatikanlah pekerjaan Allah. Sebab siapa dapat meluruskan apa yang dibengkokkan Allah?

14. Jadi, bergembiralah jika engkau sedang mujur. Tetapi kalau engkau ditimpa bencana, jangan lupa bahwa Allah memberikan kedua-duanya. Kita tak tahu apa yang terjadi selanjutnya.

15. Hidupku tak ada gunanya, tetapi selama hidupku itu kulihat yang berikut ini: Adakalanya orang yang baik binasa, walaupun dia saleh. Adakalanya orang yang jahat panjang umurnya, walaupun dia terus berdosa.

16. Janganlah terlalu baik dan jangan pula terlalu bijaksana. Apa gunanya bunuh diri?

17. Jangan juga terlalu jahat atau terlalu dungu. Untuk apa mati sebelum waktunya?

Membaca bab lengkap Pengkhotbah 7