Perjanjian Lama

Perjanjian Baru

Imamat 2:1-11 Alkitab dalam Bahasa Indonesia Masa Kini (BIMK)

1. Apabila seseorang mempersembahkan kurban sajian kepada Tuhan, kurban itu harus berupa tepung yang paling baik yang dituangi minyak zaitun dan diberi kemenyan di atasnya.

2. Ia harus membawanya kepada imam-imam keturunan Harun. Imam yang bertugas harus mengambil segenggam dari tepung itu dengan minyak zaitunnya dan semua kemenyannya, lalu membakarnya di atas mezbah sebagai tanda bahwa seluruhnya sudah dipersembahkan kepada Tuhan. Bau kurban makanan itu menyenangkan hati Tuhan.

3. Kurban sajian yang selebihnya adalah untuk para imam. Kurban itu sangat suci karena diambil dari makanan yang sudah dipersembahkan kepada Tuhan.

4. Kalau yang dipersembahkan itu roti yang dibakar di dalam pembakaran, roti itu harus dibuat tanpa ragi. Roti itu boleh tebal, dibuat dari adonan tepung halus dengan minyak zaitun, boleh juga kue yang hanya dioles dengan minyak zaitun.

5. Kalau yang dipersembahkan itu roti yang dipanggang di atas panggangan, roti itu harus dibuat dari tepung halus dengan minyak zaitun, tetapi tidak pakai ragi.

6. Roti yang dipersembahkan itu harus dibelah-belah, lalu dituangi minyak zaitun.

7. Kalau yang dipersembahkan itu roti yang dimasak dalam kuali, roti itu harus dibuat dari tepung halus dan minyak zaitun.

8. Roti yang dibuat dengan cara itu harus dipersembahkan kepada Tuhan dan diserahkan kepada imam yang membawanya ke mezbah.

9. Imam mengambil sebagian dari roti itu lalu membakarnya di atas mezbah sebagai tanda bahwa seluruhnya sudah dipersembahkan kepada Tuhan. Baunya menyenangkan hati Tuhan.

10. Selebihnya adalah untuk para imam. Roti itu sangat suci karena diambil dari makanan yang sudah dipersembahkan kepada Tuhan.

11. Kurban sajian untuk Tuhan tak boleh dicampur dengan madu atau ragi, karena madu dan ragi tak boleh dibakar untuk persembahan bagi Tuhan.

Membaca bab lengkap Imamat 2