Perjanjian Lama

Perjanjian Baru

Hakim-Hakim 9:21-40 Alkitab dalam Bahasa Indonesia Masa Kini (BIMK)

21. Setelah itu Yotam melarikan diri lalu tinggal di Beer, karena ia takut kepada Abimelekh, saudaranya itu.

22. Tiga tahun lamanya Abimelekh memerintah Israel.

23. Lalu Tuhan menimbulkan permusuhan antara Abimelekh dengan orang-orang Sikhem sehingga mereka melawan dia.

24. Hal ini terjadi supaya terbalaslah kejahatan Abimelekh dan orang-orang Sikhem yang menghasut dia untuk membunuh ketujuh puluh anak-anak Gideon.

25. Orang-orang Sikhem itu menempatkan penghadang-penghadang di puncak-puncak gunung untuk menangkap Abimelekh. Setiap orang yang lewat di situ dirampok oleh penghadang-penghadang itu. Maka hal itu diberitahukan kepada Abimelekh.

26. Pada waktu itu Gaal anak Ebed telah datang bersama-sama dengan saudara-saudaranya untuk tinggal di Sikhem; dan orang-orang Sikhem percaya kepadanya.

27. Mereka pergi memetik anggur di kebun-kebun anggur, lalu membuat minuman anggur, dan mengadakan pesta. Mereka makan minum di tempat penyembahan dewa mereka sambil menyumpah-nyumpahi Abimelekh.

28. “Kita ini siapa sehingga kita harus tunduk kepada Abimelekh?” kata Gaal. “Dia itu siapa sebenarnya? Bukankah dia anak Gideon yang dengan Zebul wakilnya itu telah menjadi hamba Hemor, ayah Sikhem, leluhur kita!”

29. “Seandainya saya yang memimpin orang-orang Sikhem ini, pasti sudah habislah riwayat Abimelekh itu! Akan saya katakan kepadanya, ‘Ayo maju! Kerahkan tentaramu dan marilah keluar berperang!’ ”

30. Zebul, penguasa kota Sikhem, menjadi marah ketika mendengar omongan Gaal itu.

31. Ia mengirim utusan kepada Abimelekh di Aruma untuk menyampaikan pesan ini, “Gaal anak Ebed bersama-sama dengan saudara-saudaranya telah datang ke Sikhem dan menghasut penduduknya supaya melawan engkau.

32. Karena itu, hendaklah engkau dan orang-orangmu pergi bersembunyi di ladang pada waktu malam.

33. Besok pagi apabila matahari terbit, serbulah kota itu dengan mendadak. Dan jika Gaal dengan orang-orangnya keluar melawan engkau, itulah kesempatanmu untuk menggempur dia!”

34. Maka Abimelekh dengan semua anak buahnya bergerak pada waktu malam. Mereka berpencar menjadi empat pasukan lalu pergi bersembunyi di sekeliling kota Sikhem.

35. Segera setelah Abimelekh dan orang-orangnya melihat Gaal keluar dan berdiri di gerbang kota, mereka semuanya keluar dari tempat persembunyian.

36. Gaal melihat mereka, lalu berkata kepada Zebul, “Lihat! Ada orang-orang turun kemari dari puncak-puncak gunung!”“Ah, itu bukan orang,” sahut Zebul, “itu hanya bayang-bayangan di gunung.”

37. Lalu kata Gaal lagi, “Benar! Ada orang turun dari lereng bukit, dan satu kelompok lagi sedang menuju kemari dari arah pohon terpentin keramat!”

38. Berkatalah Zebul kepada Gaal, “Nah, di mana sekarang mulut besarmu itu? Dulu katamu untuk apa kita harus tunduk kepada si Abimelekh itu? Inilah orang-orang yang kauhina itu. Ayo maju sekarang menyerang mereka!”

39. Lalu Gaal membawa keluar orang-orang Sikhem dan melawan Abimelekh.

40. Tetapi Abimelekh menyerbu dia sampai ia melarikan diri. Korban berjatuhan sampai di depan pintu gerbang kota.

Membaca bab lengkap Hakim-Hakim 9