Perjanjian Lama

Perjanjian Baru

Hakim-Hakim 9:11-29 Alkitab dalam Bahasa Indonesia Masa Kini (BIMK)

11. Tetapi pohon ara menjawab, ‘Saya tidak mau, sebab untuk menjadi rajamu saya harus berhenti menghasilkan buah ara yang manis-manis.’

12. Setelah itu, berkatalah pohon-pohon kepada pokok anggur, ‘Nah, kaulah yang menjadi raja kami.’

13. Tetapi pokok anggur menjawab, ‘Masakan saya harus berhenti menghasilkan anggur yang menyenangkan hati dewa-dewa dan manusia, hanya untuk menjadi rajamu!’

14. Karena itu berkatalah semua pohon kepada semak duri, ‘Kau sajalah menjadi raja kami.’

15. Semak duri itu menjawab, ‘Kalau kalian sungguh-sungguh mau menjadikan saya rajamu, mari berlindung di bawah naungan saya. Kalau kalian tidak mau, maka dari cabang-cabang saya yang berduri ini akan keluar api yang membakar habis pohon-pohon aras di Libanon.’ ”

16. “Nah,” kata Yotam selanjutnya, “Apakah dengan menobatkan Abimelekh menjadi raja, kalian telah bertindak dengan tulus dan ikhlas? Sudahkah kalian melakukan yang sepatutnya terhadap Gideon, ayahku, dan kaum keluarganya? Sudahkah kalian membalas jasa-jasa ayahku

17. yang telah berjuang untuk kalian? Ingat, ia telah mempertaruhkan nyawanya untuk melepaskan kalian dari kekuasaan orang-orang Midian.

18. Tetapi sekarang kalian mengkhianati keluarga ayahku. Anak-anaknya telah kalian bunuh semuanya -- tujuh puluh orang sekaligus di atas satu batu. Abimelekh adalah anak ayahku dari hambanya. Tetapi kalian menobatkan dia menjadi raja Sikhem, hanya karena ia masih ada hubungan darah dengan kalian.

19. Kalau tindakanmu hari ini terhadap ayahku dan keluarganya itu tulus dan ikhlas, silakan bersenang-senang dengan Abimelekh, dan biar dia bersenang-senang dengan kalian.

20. Tetapi kalau tidak demikian halnya, semoga dari Abimelekh keluarlah api yang membakar habis penduduk Sikhem serta Bet-Milo. Dan semoga dari penduduk Sikhem serta Bet-Milo pun keluarlah api yang membakar habis Abimelekh.”

21. Setelah itu Yotam melarikan diri lalu tinggal di Beer, karena ia takut kepada Abimelekh, saudaranya itu.

22. Tiga tahun lamanya Abimelekh memerintah Israel.

23. Lalu Tuhan menimbulkan permusuhan antara Abimelekh dengan orang-orang Sikhem sehingga mereka melawan dia.

24. Hal ini terjadi supaya terbalaslah kejahatan Abimelekh dan orang-orang Sikhem yang menghasut dia untuk membunuh ketujuh puluh anak-anak Gideon.

25. Orang-orang Sikhem itu menempatkan penghadang-penghadang di puncak-puncak gunung untuk menangkap Abimelekh. Setiap orang yang lewat di situ dirampok oleh penghadang-penghadang itu. Maka hal itu diberitahukan kepada Abimelekh.

26. Pada waktu itu Gaal anak Ebed telah datang bersama-sama dengan saudara-saudaranya untuk tinggal di Sikhem; dan orang-orang Sikhem percaya kepadanya.

27. Mereka pergi memetik anggur di kebun-kebun anggur, lalu membuat minuman anggur, dan mengadakan pesta. Mereka makan minum di tempat penyembahan dewa mereka sambil menyumpah-nyumpahi Abimelekh.

28. “Kita ini siapa sehingga kita harus tunduk kepada Abimelekh?” kata Gaal. “Dia itu siapa sebenarnya? Bukankah dia anak Gideon yang dengan Zebul wakilnya itu telah menjadi hamba Hemor, ayah Sikhem, leluhur kita!”

29. “Seandainya saya yang memimpin orang-orang Sikhem ini, pasti sudah habislah riwayat Abimelekh itu! Akan saya katakan kepadanya, ‘Ayo maju! Kerahkan tentaramu dan marilah keluar berperang!’ ”

Membaca bab lengkap Hakim-Hakim 9