Perjanjian Lama

Perjanjian Baru

Daniel 4:5-19 Alkitab dalam Bahasa Indonesia Masa Kini (BIMK)

5. Tetapi pada suatu malam ketika aku sedang tidur, aku bermimpi dan mendapat penglihatan yang sangat mencemaskan hatiku.

6. Lalu kupanggil para cerdik pandai yang ada di Babel untuk menerangkan kepadaku arti mimpi itu.

7. Tetapi ketika para peramal, ahli jampi, orang-orang berilmu dan para ahli perbintangan itu datang dan kuceritakan mimpiku itu kepada mereka, tidak seorang pun yang dapat menerangkan artinya.

8. Akhirnya datanglah Daniel yang disebut juga Beltsazar seperti nama dewaku. Daniel dipenuhi oleh roh dewa-dewa yang suci. Kuceritakan mimpiku kepadanya juga, kataku,

9. “Hai, Beltsazar, pemimpin orang-orang berilmu, aku tahu bahwa engkau dipenuhi oleh roh dewa-dewa yang suci, sehingga tak ada rahasia yang tersembunyi bagimu. Dengarlah mimpiku ini, dan terangkanlah artinya.

10. Ketika aku sedang tidur, kulihat sebuah pohon yang tumbuh di tengah-tengah bumi.

11. Pohon itu sangat tinggi; batangnya besar dan kuat. Puncaknya sampai ke langit, sehingga dapat dilihat oleh semua orang di bumi.

12. Daun-daunnya segar dan buahnya lebat sekali, cukup untuk dimakan oleh seluruh penghuni dunia. Binatang-binatang liar berbaring di bawah naungannya dan burung-burung bersarang di dahan-dahannya. Dan segala makhluk hidup dapat makan buah-buahnya.

13. Ketika aku sedang merenungkan penglihatan itu, kulihat seorang malaikat turun dari surga; ia tampak siaga dan waspada.

14. Dengan nyaring ia berkata, ‘Tebanglah pohon itu dan potonglah dahan-dahannya, gugurkanlah daun-daunnya dan hamburkanlah buahnya. Usirlah binatang-binatang yang berbaring di bawahnya dan burung-burung yang bersarang di dahan-dahannya.

15. Tetapi biarkanlah tunggulnya tinggal di dalam tanah. Ikatlah dengan rantai besi dan tembaga lalu tinggalkanlah di padang rumput. Biarlah ia dibasahi embun, dan hidup bersama dengan binatang-binatang serta tumbuh-tumbuhan.

16. Biarlah akal manusianya berubah menjadi akal binatang selama tujuh tahun.

17. Itulah keputusan kami malaikat-malaikat yang waspada dan siaga. Maksud kami ialah supaya orang-orang di mana pun mengakui, bahwa Allah Yang Mahatinggi berkuasa atas kerajaan manusia dan kerajaan itu diberikan-Nya kepada siapa saja yang dipilih-Nya, bahkan kepada orang yang paling tidak berarti sekalipun!’

18. Hai Beltsazar, itulah mimpiku. Sekarang katakanlah artinya kepadaku. Tak seorang pun dari para cerdik pandai yang ada di kerajaanku dapat mengatakannya kepadaku, tetapi engkau dapat, sebab engkau dipenuhi oleh roh dewa-dewa yang suci.”

19. Mendengar itu, Daniel yang disebut juga Beltsazar, terkejut dan tercengang untuk beberapa saat. Maka aku, Raja Nebukadnezar berkata kepadanya, “Beltsazar, janganlah engkau cemas karena mimpi dan artinya itu.”Beltsazar menjawab, “Tuanku, alangkah baiknya seandainya kejadian-kejadian yang diramalkan oleh mimpi itu menimpa musuh-musuh Tuanku dan bukan Tuanku.

Membaca bab lengkap Daniel 4