Perjanjian Lama

Perjanjian Baru

2 Tawarikh 32:20-31 Alkitab dalam Bahasa Indonesia Masa Kini (BIMK)

20. Maka berdoalah Raja Hizkia dan Nabi Yesaya anak Amos. Mereka berseru minta pertolongan kepada Allah.

21. Lalu Tuhan mengirim seorang malaikat yang membunuh prajurit-prajurit dan perwira-perwira Asyur itu. Dengan sangat malu kembalilah raja Asyur ke negerinya. Pada suatu hari ketika ia sedang di dalam rumah dewanya, beberapa dari anak-anaknya sendiri datang membunuh dia dengan pedang.

22. Demikianlah caranya Tuhan melepaskan Raja Hizkia dan penduduk Yerusalem dari kekuasaan Sanherib raja Asyur, dan dari musuh-musuh mereka yang lain. Tuhan memberikan kepada mereka kehidupan yang aman tanpa gangguan dari negara-negara tetangga mereka.

23. Banyak orang datang ke Yerusalem membawa persembahan untuk Tuhan dan hadiah-hadiah untuk Hizkia, sehingga sejak itu ia dihormati oleh segala bangsa.

24. Sekitar waktu itu Raja Hizkia jatuh sakit. Penyakitnya itu begitu parah sehingga ia hampir meninggal. Ia berdoa, lalu Tuhan memberikan tanda kepadanya bahwa ia akan sembuh.

25. Tetapi karena ia sombong, ia tidak berterima kasih atas kesembuhan yang diberikan Tuhan kepadanya. Oleh karena itu Tuhan marah kepada Yehuda dan Yerusalem.

26. Tetapi akhirnya Hizkia dan orang-orang Yerusalem merendahkan diri, maka selama Hizkia masih hidup hukuman itu tidak dijalankan.

27. Raja Hizkia menjadi sangat kaya, dan dihormati semua orang. Ia membuat kamar-kamar untuk menyimpan hartanya yaitu: emas, perak, batu-batu permata, rempah-rempah, perisai dan barang-barang berharga lainnya.

28. Ia mempunyai gudang-gudang untuk barang-barang hasil buminya seperti: gandum, anggur, dan minyak zaitun; juga kandang-kandang untuk sapi-sapi dan domba-dombanya yang sangat banyak.

29. Selain itu ia mendirikan juga banyak kota. Kekayaan yang diberikan Allah kepadanya berlimpah-limpah.

30. Raja Hizkia itulah yang membendung aliran mata air Gihon, dan mengalirkan airnya melalui saluran di bawah tanah ke dalam kota Yerusalem. Segala yang dilakukan Hizkia berhasil.

31. Dan pada waktu utusan-utusan dari Babel datang untuk menanyakan kepadanya tentang kesembuhannya yang ajaib, Tuhan membiarkan Hizkia bertindak sendiri, supaya dapat menguji hatinya.

Membaca bab lengkap 2 Tawarikh 32