Perjanjian Lama

Perjanjian Baru

2 Tawarikh 18:19-31 Alkitab dalam Bahasa Indonesia Masa Kini (BIMK)

19. Tuhan bertanya, ‘Siapa akan membujuk Ahab supaya ia mau pergi berperang dan tewas di Ramot di Gilead?’ Jawaban malaikat-malaikat itu berbeda-beda.

20. Akhirnya tampillah suatu roh. Ia mendekati Tuhan dan berkata, ‘Akulah yang akan membujuk dia.’ ‘Bagaimana caranya?’ tanya Tuhan.

21. Roh itu menjawab, ‘Aku akan pergi dan membuat semua nabi Ahab membohong.’ Tuhan berkata, ‘Baik, lakukanlah itu, engkau akan berhasil membujuk dia.’ ”

22. Selanjutnya Mikha berkata, “Nah, itulah yang terjadi! Tuhan telah membuat nabi-nabi Baginda berdusta kepada Baginda sebab Tuhan sudah menentukan untuk menimpakan bencana kepada Baginda!”

23. Maka majulah Nabi Zedekia mendekati Mikha lalu menampar mukanya dan berkata, “Mana mungkin Roh Tuhan meninggalkan aku dan berbicara kepadamu?”

24. Mikha menjawab, “Nanti kaulihat buktinya pada waktu engkau masuk ke sebuah kamar untuk bersembunyi!”

25. “Tangkap dia!” perintah Raja Ahab, “dan bawa dia kepada Amon, walikota, dan kepada Pangeran Yoas.

26. Suruh mereka memasukkan dia ke dalam penjara, dan memberi dia makan dan minum sedikit saja sampai aku kembali dengan selamat.”

27. Kata Mikha, “Kalau Baginda kembali dengan selamat, berarti Tuhan tidak berbicara melalui aku. Semua yang hadir di sini menjadi saksi.”

28. Kemudian Ahab raja Israel, dan Yosafat raja Yehuda pergi menyerang kota Ramot di Gilead.

29. Ahab berkata kepada Yosafat, “Aku akan menyamar dan ikut bertempur, tetapi Anda hendaklah memakai pakaian kebesaranmu.” Demikianlah raja Israel menyamar ketika pergi bertempur.

30. Pada waktu itu para panglima pasukan kereta perang Siria telah diperintahkan oleh rajanya untuk menyerang hanya raja Israel.

31. Jadi, ketika mereka melihat Raja Yosafat, mereka semua menyangka ia raja Israel. Karena itu mereka menyerang dia. Tetapi Yosafat berteriak, lalu Tuhan Allah menolong dia, dan membelokkan serangan itu ke arah lain.

Membaca bab lengkap 2 Tawarikh 18