Perjanjian Lama

Perjanjian Baru

2 Samuel 14:6-18 Alkitab dalam Bahasa Indonesia Masa Kini (BIMK)

6. Hamba mempunyai dua orang anak laki-laki, dan pada suatu hari mereka bertengkar di padang. Karena tak ada orang yang melerai, maka seorang di antaranya mati dibunuh.

7. Dan sekarang, seluruh kaum keluarga hamba memusuhi hamba dan menuntut supaya hamba menyerahkan anak hamba yang membunuh itu kepada mereka, agar mereka menghukumnya dengan hukuman mati, sebab dia telah membunuh saudaranya. Jika hamba serahkan anak itu, tinggallah hamba sebatang kara. Mereka akan menghancurkan harapan hamba satu-satunya dan tidak meninggalkan seorang anak laki-laki bagi suami hamba untuk meneruskan keturunannya.”

8. “Pulanglah,” jawab raja, “akan kuurus perkara itu.”

9. “Tuanku Yang Mulia,” kata wanita itu, “apa pun yang akan Tuanku perbuat, hamba dan keluarga hambalah yang akan menanggung akibatnya; Tuanku dan keluarga Tuanku tidaklah bersalah.”

10. Raja menjawab, “Jika ada orang yang mengancam engkau, bawalah dia kepadaku, maka selanjutnya pasti ia tak akan mengganggumu lagi.”

11. Kata wanita itu, “Kiranya berdoalah Tuanku kepada Tuhan Allah Tuanku, supaya orang yang hendak membalas kematian anak hamba itu jangan sampai melakukan kejahatan yang lebih besar lagi dengan membunuh anak hamba yang seorang lagi.”Jawab Daud, “Demi Tuhan yang hidup, anakmu itu tidak akan diapa-apakan walau sedikit pun.”

12. Lalu berkatalah wanita itu, “Tuanku Yang Mulia, izinkanlah kiranya hamba berbicara sedikit lagi.”“Baiklah,” jawab raja.

13. Kata wanita itu, “Dengan ucapan Tuanku itu, Tuanku telah mengaku bahwa Tuanku sendiri bersalah karena tidak mengizinkan putra Tuanku pulang dari pengasingan. Mengapa Tuanku melakukan kesalahan seperti itu terhadap umat Allah?

14. Kita semua akan mati; kita ini seumpama air yang tumpah ke tanah dan tidak dapat dikumpulkan kembali. Allah pun tidak akan menghidupkan lagi orang yang sudah mati; sebab itu hendaklah kiranya Tuanku berusaha supaya orang buangan dapat pulang lagi.

15. Hamba menghadap Tuanku karena hamba diancam orang. Lalu hamba berpikir sebaiknya hamba berbicara dengan Tuanku dengan harapan permintaan hamba ini akan Tuanku kabulkan.

16. Hamba pikir Tuanku akan mendengarkan dan menyelamatkan hamba dari orang yang berusaha hendak membunuh hamba dan anak hamba. Mereka bermaksud menyingkirkan kami dari tanah yang diberikan Allah kepada umat-Nya.

17. Hamba yakin bahwa janji Tuanku itu akan menjamin keselamatan hamba sebab Tuanku adalah seperti malaikat Allah, yang dapat membedakan apa yang baik dan apa yang jahat. Semoga Tuhan Allah Tuanku menyertai Tuanku!”

18. Raja menjawab, “Aku mau menanyakan sesuatu kepadamu, jawablah dengan jujur.”“Silakan Tuanku berbicara,” jawab wanita itu.

Membaca bab lengkap 2 Samuel 14