Perjanjian Lama

Perjanjian Baru

2 Raja-Raja 6:15-29 Alkitab dalam Bahasa Indonesia Masa Kini (BIMK)

15. Besoknya, pagi-pagi sekali ketika pelayan Elisa bangun dan ke luar, ia melihat tentara Siria mengepung kota itu lengkap dengan kuda dan kereta perang mereka. Jadi, ia kembali kepada Elisa dan berkata, “Celaka kita, Tuan! Apa yang harus kita lakukan?”

16. “Tidak usah takut,” jawab Elisa. “Yang ada di pihak kita lebih banyak daripada di pihak mereka.”

17. Lalu Elisa berdoa, “Tuhan, semoga Engkau membuka mata pelayanku supaya ia melihat!” Tuhan mengabulkan doa Elisa sehingga ketika pelayannya itu menengok, dilihatnya gunung itu penuh dengan kuda dan kereta berapi mengelilingi Elisa.

18. Ketika orang-orang Siria itu menyerang, Elisa berdoa, “Tuhan, butakanlah kiranya orang-orang ini!” Tuhan mengabulkan doa Elisa, dan mereka semuanya menjadi buta.

19. Elisa mendatangi mereka dan berkata, “Kalian tersesat. Ini bukan kota yang kalian cari. Mari ikut saya, nanti saya antarkan kepada orang yang kalian cari.” Lalu Elisa mengantar mereka ke Samaria.

20. Pada waktu mereka memasuki kota itu, Elisa berdoa, “Tuhan, bukalah kiranya mata mereka supaya mereka melihat.” Tuhan mengabulkan doa Elisa; Ia membuka mata orang-orang itu sehingga mereka heran melihat bahwa mereka berada di kota Samaria.

21. Ketika raja Israel melihat orang-orang Siria itu, ia bertanya, “Elisa, haruskah saya membunuh orang-orang ini?”

22. “Jangan,” jawab Elisa. “Sedangkan tentara yang Baginda tangkap dalam pertempuran pun tidak Baginda bunuh, apalagi ini. Berilah mereka makan dan minum, lalu biarkan mereka kembali kepada raja mereka.”

23. Maka raja Israel mengadakan pesta besar bagi mereka. Sesudah mereka makan dan minum, ia menyuruh mereka pulang kepada raja Siria. Sejak itu orang-orang Siria berhenti menyerang negeri Israel.

24. Beberapa waktu kemudian Benhadad raja Siria membawa seluruh tentaranya untuk menyerang Israel. Mereka mengepung kota Samaria,

25. dan mengakibatkan kelaparan yang hebat di dalam kota, sehingga sebuah kepala keledai harganya delapan puluh uang perak, dan dua ons kotoran merpati lima uang perak.

26. Pada suatu kali ketika raja sedang berjalan di atas tembok kota, seorang wanita berseru, “Baginda, tolong!”

27. Raja menjawab, “Kalau Tuhan tidak menolong engkau, mana mungkin saya dapat menolong? Saya tidak punya gandum atau air anggur!

28. Apa kesulitanmu?”Wanita itu menjawab, “Kawan saya ini telah mengajak saya supaya kami memakan anak saya dulu, lalu besoknya kami makan anaknya.

29. Oleh karena itu kami masak anak saya lalu kami makan. Keesokan harinya ketika saya minta supaya kami memasak anaknya, ia menyembunyikannya!”

Membaca bab lengkap 2 Raja-Raja 6