Perjanjian Lama

Perjanjian Baru

2 Raja-Raja 4:23-41 Alkitab dalam Bahasa Indonesia Masa Kini (BIMK)

23. “Kenapa harus pergi sekarang?” tanya suaminya. “Hari ini bukan hari Sabat dan juga bukan hari raya Bulan Baru.”“Tidak mengapa,” jawabnya.

24. Setelah ia memasang pelana pada keledai itu, ia berkata kepada pelayannya, “Paculah keledai ini supaya lari secepat mungkin; jangan kurangi kecepatannya kalau tidak kusuruh.”

25. Maka berangkatlah wanita itu ke Gunung Karmel ke tempat Elisa.Dari jauh Elisa sudah melihat wanita itu datang. Elisa berkata kepada Gehazi, “Lihat, ibu dari Sunem itu datang!

26. Cepatlah pergi menemui dia dan tanyakan bagaimana keadaannya sekeluarga.”“Semuanya baik,” kata wanita itu kepada Gehazi.

27. Tetapi ketika sampai di depan Elisa, ia sujud dan memeluk kaki Elisa. Gehazi hendak menyingkirkan dia dari situ, tetapi Elisa berkata, “Biarkan saja! Tampaknya ia sedih sekali. Tetapi Tuhan tidak memberitahukan apa-apa kepadaku!”

28. Wanita itu berkata, “Pak, saya tidak meminta anak kepada Bapak. Telah saya katakan juga kepada Bapak supaya jangan memberikan harapan yang kosong kepada saya.”

29. Elisa menoleh kepada Gehazi lalu berkata, “Cepat! Ambil tongkat saya dan pergilah langsung ke rumah Ibu ini. Jangan berhenti untuk memberi salam kepada siapa pun yang kaujumpai di jalan. Kalau orang memberi salam kepadamu, jangan buang waktu untuk membalas salamnya. Segera setelah tiba, taruhlah tongkat saya pada tubuh anak itu.”

30. Wanita itu berkata, “Bapak Elisa! Demi Tuhan yang hidup dan demi nyawa Bapak, saya tidak akan meninggalkan Bapak!” Sebab itu berangkatlah Elisa bersama wanita itu ke rumahnya.

31. Gehazi telah mendahului mereka untuk menaruh tongkat Elisa pada tubuh anak itu, tapi tidak ada bunyi atau tanda-tanda lain bahwa anak itu hidup. Lalu pergilah Gehazi menemui Elisa dan berkata, “Anak itu tidak bangun.”

32. Setelah sampai di rumah wanita itu, Elisa masuk sendirian ke dalam kamarnya dan melihat mayat anak itu terbaring di atas tempat tidur.

33. Elisa menutup pintu lalu berdoa kepada Tuhan.

34. Sesudah itu ia menelungkup di atas anak itu dan merapatkan mulut, mata dan tangannya ke mulut, mata dan tangan anak itu. Karena ia melakukan yang demikian, maka tubuh anak itu menjadi hangat.

35. Elisa bangun dan berjalan mundar-mandir di dalam kamar itu, kemudian menelungkup lagi di atas tubuh anak itu. Akhirnya anak itu bersin tujuh kali, dan membuka matanya.

36. Elisa menyuruh Gehazi memanggil ibu anak itu, dan setelah ibu itu masuk, berkatalah Elisa kepadanya, “Ini anak Ibu.”

37. Ibu itu sujud di depan Elisa lalu membawa anaknya ke luar.

38. Suatu waktu terjadi bencana kelaparan di seluruh negeri. Maka Elisa kembali ke Gilgal. Ketika ia sedang mengajar sekelompok nabi, ia menyuruh pelayannya mengambil belanga yang besar dan memasak makanan bagi mereka.

39. Salah seorang dari nabi-nabi itu keluar ke ladang untuk mencari sayuran, lalu ia menemukan sejenis tanaman labu yang liar. Ia memetik buah tanaman itu sebanyak-banyaknya, dan membawanya pulang. Tanpa mengetahui buah apa itu, ia memotong-motongnya dan memasukkannya ke dalam belanga itu.

40. Setelah masak, ia membagi-bagikannya kepada nabi-nabi itu. Tetapi baru saja mereka mencicipi makanan itu, mereka berteriak kepada Elisa, “Pak, ini racun!” Mereka tidak mau memakannya.

41. Maka Elisa menyuruh mengambilkan sedikit tepung, lalu ia menaburkannya ke dalam belanga itu. Setelah itu ia berkata, “Bagikan lagi masakan itu.” Ternyata makanan itu tidak berbahaya lagi.

Membaca bab lengkap 2 Raja-Raja 4