Perjanjian Lama

Perjanjian Baru

1 Raja-Raja 20:24-43 Alkitab dalam Bahasa Indonesia Masa Kini (BIMK)

24. Baiklah sekarang Baginda menggantikan ketiga puluh dua raja itu dengan perwira-perwira Baginda sendiri.

25. Kemudian hendaklah Baginda mengerahkan pasukan sebesar pasukan Baginda yang telah dikalahkan itu, disertai kuda dan kereta perang sebanyak yang dahulu juga. Kita akan memerangi bangsa Israel itu di dataran rendah, dan kali ini kita pasti menang.”Raja Benhadad setuju, lalu mengikuti nasihat perwira-perwiranya itu.

26. Pada musim semi berikutnya ia mengerahkan tentaranya dan bergerak ke kota Afek untuk menyerang orang Israel.

27. Orang Israel pun memperlengkapi tentaranya dan mengerahkan mereka. Lalu tentara Israel itu bergerak maju dalam dua pasukan dan berkemah berhadapan dengan orang-orang Siria itu. Dibandingkan dengan tentara Siria yang tersebar luas memenuhi daerah itu, pasukan Israel kelihatan seperti dua kawanan kambing saja.

28. Lalu datanglah seorang nabi kepada Raja Ahab dan berkata, “Inilah yang dikatakan Tuhan: ‘Karena orang-orang Siria itu menduga bahwa Aku hanya berkuasa di pegunungan dan tidak di dataran rendah, maka Aku akan memberi kemenangan kepadamu atas tentara mereka yang luar biasa besarnya itu. Engkau dan rakyatmu akan tahu bahwa Akulah Tuhan.’ ”

29. Selama tujuh hari orang Siria dan orang Israel tetap di dalam perkemahan mereka, berhadap-hadapan. Pada hari ketujuh mulailah mereka melancarkan serangan. Dalam pertempuran itu orang Israel menewaskan 100.000 orang Siria.

30. Orang-orang yang luput, lari ke kota Afek, tetapi tembok kota itu runtuh menimpa 27.000 orang di antara mereka.Benhadad juga melarikan diri ke kota itu dan bersembunyi di sebuah rumah di kamar bagian dalam.

31. Para perwiranya datang kepadanya dan berkata, “Kata orang, raja-raja Israel adalah raja-raja yang berbelaskasihan. Karena itu, izinkanlah kami menghadap raja Israel dengan memakai kain karung sebagai tanda penyesalan dan tali di leher sebagai tanda takluk. Mudah-mudahan ia tidak membunuh Baginda.”

32. Maka mereka pun memakai kain karung dan tali di leher mereka, lalu pergi menghadap Ahab dan berkata, “Benhadad adalah hamba Baginda. Ia mohon supaya Baginda jangan membunuh dia.”Ahab menjawab, “Masih hidupkah dia, saudara saya itu?”

33. Memang para perwira Benhadad itu sedang menunggu tanda yang baik dari Ahab. Jadi, ketika Ahab berkata “saudara”, mereka langsung menjawab, “Betul, Benhadad adalah saudara Baginda.”Lalu kata Ahab, “Antarkan dia ke mari!” Ketika Benhadad tiba, Ahab mengajak dia naik ke kereta.

34. Lalu kata Benhadad kepadanya, “Saya akan mengembalikan kepada Tuan kota-kota yang telah direbut ayah saya dari ayah Tuan. Tuan boleh juga mendirikan pusat perdagangan di kota Damsyik seperti yang dilakukan ayah saya di Samaria.”Sahut Ahab, “Atas dasar janji Tuan itu, saya akan membebaskan Tuan.” Setelah itu Ahab membuat perjanjian dengan Benhadad lalu melepaskan dia.

35. Atas perintah Tuhan, seorang nabi dari antara sekelompok nabi menyuruh rekannya memukul dia. Tetapi rekannya itu tidak mau.

36. Lalu nabi itu berkata, “Karena engkau tidak mentaati perintah Tuhan, engkau akan diterkam singa segera sesudah pulang dari sini.” Benar. Segera sesudah ia pergi dari situ, ia diterkam oleh seekor singa.

37. Kemudian nabi itu pergi kepada orang lain dan berkata, “Pukullah saya!” Maka orang itu memukulnya dengan keras sekali sampai luka.

38. Setelah itu nabi itu membalut mukanya dengan sepotong kain, supaya tidak dikenali orang, lalu ia pergi berdiri di pinggir jalan untuk menunggu raja Israel lewat.

39. Ketika raja lewat, nabi itu berseru kepadanya, “Paduka Yang Mulia, pada waktu saya sedang bertempur di medan perang, seorang prajurit membawa kepada saya seorang musuh yang tertangkap. Prajurit itu berkata, ‘Jagalah orang ini baik-baik. Kalau ia lari, kau harus dibunuh menggantikan dia atau membayar 3.000 uang perak.’

40. Tetapi kemudian ketika saya sedang sibuk, orang itu melarikan diri.”Raja menjawab, “Engkau sudah menjatuhkan hukumanmu sendiri. Kau harus menanggungnya.”

41. Nabi itu membuka kain pembalut dari mukanya, lalu raja mengenali dia sebagai seorang nabi.

42. Maka berkatalah nabi itu kepada raja, “Inilah yang dikatakan Tuhan: ‘Orang yang Kuperintahkan supaya dibunuh telah kaubiarkan lolos. Karena itu kau harus mati sebagai gantinya. Tentaramu akan hancur karena telah membiarkan tentara musuh melarikan diri.’ ”

43. Raja pulang ke Samaria dengan hati yang kesal dan marah.

Membaca bab lengkap 1 Raja-Raja 20