Perjanjian Lama

Perjanjian Baru

Yohanes 19:7-27 Alkitab dalam Bahasa Indonesia Masa Kini (BIMK)

7. Orang-orang Yahudi itu menjawab, “Menurut hukum kami, Ia harus dihukum mati sebab Ia mengaku diri-Nya Anak Allah.”

8. Ketika Pilatus mendengar mereka berkata begitu, ia lebih takut lagi.

9. Maka ia masuk kembali ke dalam istana dan setelah Yesus dibawa masuk, Pilatus bertanya kepada-Nya, “Engkau berasal dari mana?”Tetapi Yesus tidak menjawab.

10. Jadi Pilatus berkata lagi, “Engkau tak mau bicara dengan saya? Ketahuilah, saya mempunyai kuasa membebaskan Engkau, dan kuasa menyalibkan Engkau!”

11. Yesus menjawab, “Kalau Allah tidak memberikan kuasa itu kepadamu, engkau sama sekali tidak punya kuasa atas-Ku. Karena itu orang yang menyerahkan Aku kepadamu, lebih besar dosanya daripadamu.”

12. Ketika Pilatus mendengar itu, ia berusaha untuk melepaskan Yesus. Tetapi orang-orang Yahudi berteriak-teriak, “Kalau Tuan membebaskan Dia, Tuan bukan kawan Kaisar! Orang yang mengaku dirinya raja, adalah musuh Kaisar!”

13. Ketika Pilatus mendengar kata-kata itu, ia membawa Yesus ke luar lalu duduk di kursi pengadilan di tempat yang bernama Lantai Batu. (Di dalam bahasa Ibrani namanya Gabata.)

14. Waktu itu hampir pukul dua belas siang, hari sebelum Hari Raya Paskah. Pilatus berkata kepada orang-orang itu, “Ini rajamu!”

15. Mereka berteriak-teriak, “Bunuh Dia! Bunuh Dia! Salibkan Dia!”Pilatus bertanya, “Haruskah saya menyalibkan rajamu?”Imam-imam kepala menjawab, “Hanya Kaisar satu-satunya raja kami!”

16. Maka Pilatus menyerahkan Yesus kepada mereka untuk disalibkan. Mereka mengambil Yesus, lalu membawa Dia pergi.

17. Yesus keluar dengan memikul sendiri salib-Nya ke tempat yang bernama “Tempat Tengkorak”. (Di dalam bahasa Ibrani disebut Golgota.)

18. Di sana Ia disalibkan. Bersama-sama dengan Dia ada juga dua orang lain yang disalibkan; seorang di sebelah kiri, seorang di sebelah kanan dan Yesus di tengah-tengah.

19. Pada kayu salib Yesus, Pilatus menyuruh memasang tulisan ini: “Yesus dari Nazaret, Raja Orang Yahudi”.

20. Banyak orang Yahudi membaca tulisan itu, sebab tempat Yesus disalibkan itu tidak jauh dari kota. Tulisan itu dalam bahasa Ibrani, Latin, dan Yunani.

21. Imam-imam kepala berkata kepada Pilatus, “Jangan menulis ‘Raja orang Yahudi’, melainkan tulislah, ‘Orang ini berkata, Aku Raja orang Yahudi.’ ”

22. Tetapi Pilatus menjawab, “Yang sudah saya tulis, tetap tertulis.”

23. Setelah prajurit-prajurit itu menyalibkan Yesus, mereka mengambil pakaian-Nya. Pakaian itu dibagi empat: masing-masing mendapat satu bagian. Mereka mengambil juga jubah-Nya. Jubah itu tidak ada jahitannya -- ditenun dari atas sampai ke bawah.

24. Prajurit-prajurit itu berkata satu sama lain, “Jangan kita potong-potong jubah ini. Mari kita membuang undi untuk menentukan siapa yang boleh mendapatnya.” Hal itu terjadi supaya terlaksana apa yang tertulis dalam Alkitab, yaitu:“Mereka membagi-bagi pakaian-Ku,dan membuang undi untuk jubah-Ku.”Dan memang prajurit-prajurit itu berbuat begitu.

25. Di dekat salib Yesus berdiri ibu Yesus, saudara perempuan ibu-Nya, Maria istri Klopas, dan Maria Magdalena.

26. Ketika Yesus melihat ibu-Nya dan pengikut yang dikasihi-Nya berdiri di situ, Ia berkata kepada ibu-Nya, “Ibu, itu anak Ibu.”

27. Kemudian Yesus berkata kepada pengikut-Nya itu, “Itu ibumu.” Semenjak itu pengikut itu menerima ibu Yesus untuk tinggal di rumahnya.

Membaca bab lengkap Yohanes 19