Perjanjian Lama

Perjanjian Baru

Wahyu 14:8-17 Alkitab dalam Bahasa Indonesia Masa Kini (BIMK)

8. Malaikat kedua menyusul malaikat yang pertama sambil berseru, “Sudah jatuh! Kota Babel yang besar sudah jatuh! Ia sudah membuat segala bangsa menjadi mabuk dengan air anggur -- yaitu anggur dari nafsu cabulnya!”

9. Seorang malaikat ketiga menyusul dua malaikat itu, sambil berseru dengan suara yang keras, “Orang yang memuja binatang itu dengan patungnya, dan mempunyai tanda binatang itu pada dahi atau tangannya,

10. orang itu akan minum anggur Allah, yaitu anggur amarah-Nya yang sudah dituang-Nya ke dalam wadahnya, tanpa dikurangi sedikit pun! Semua orang itu akan disiksa di dalam api dan belerang di hadapan malaikat-malaikat suci dan di hadapan Anak Domba itu.

11. Asap dari api yang menyiksa orang-orang itu akan mengepul terus-menerus untuk selama-lamanya. Siang malam tidak ada henti-hentinya mereka tersiksa, yaitu mereka yang menyembah binatang itu dan patungnya, semua orang yang mempunyai tanda nama binatang itu.”

12. Dalam hal ini umat Allah yang taat kepada perintah-perintah Allah dan setia kepada Yesus, perlu menjadi tabah.

13. Lalu saya mendengar suara dari surga berkata, “Tulislah ini: Mulai sekarang, berbahagialah orang-orang yang mati selagi melayani Tuhan!”“Benar!” jawab Roh Allah. “Mereka akan berhenti bekerja keras, karena hasil pelayanan mereka selalu akan menyertai mereka.”

14. Kemudian saya melihat, maka nampak suatu awan yang putih. Di atas awan itu duduk seorang yang kelihatannya seperti manusia. Di kepala-Nya ada sebuah mahkota emas, dan di tangan-Nya ada sebuah sabit yang tajam.

15. Kemudian seorang malaikat lain keluar dari Rumah Allah. Dengan suara yang keras, ia berseru kepada Dia yang duduk di atas awan itu, “Ayunkanlah sabit-Mu itu dan tuailah sekarang, sebab sudah waktunya untuk panen; bumi sudah matang untuk dituai!”

16. Lalu Dia yang duduk di atas awan itu mengayunkan sabit-Nya ke bumi, maka bumi pun dituai.

17. Kemudian saya melihat seorang malaikat yang lain lagi keluar dari Rumah Allah di surga. Ia pun memegang sebuah sabit yang tajam.

Membaca bab lengkap Wahyu 14