Perjanjian Lama

Perjanjian Baru

Kisah Para Rasul 27:3-11 Alkitab dalam Bahasa Indonesia Masa Kini (BIMK)

3. Besoknya kami tiba di Sidon. Paulus diperlakukan dengan baik sekali oleh Yulius. Ia diizinkan mengunjungi kawan-kawannya supaya mereka dapat memberikan kepadanya apa yang diperlukannya.

4. Dari situ kami meneruskan pelayaran. Oleh sebab angin berlawanan dengan arah kapal, kami berlayar terus menyusur pantai pulau Siprus yang agak terlindung dari angin.

5. Kemudian kami mengarungi laut yang berhadapan dengan Kilikia dan Pamfilia lalu sampai di Mira di negeri Likia.

6. Di situ perwira itu mendapati sebuah kapal dari Aleksandria yang mau berlayar ke Italia. Maka ia memindahkan kami ke kapal itu.

7. Beberapa hari lamanya kami berlayar lambat sekali, dan dengan susah payah akhirnya kami sampai sejauh kota Knidus. Kemudian karena angin masih juga buruk, kami tidak dapat meneruskan pelayaran ke jurusan semula. Maka kami berlayar ke selatan pulau Kreta melewati Tanjung Salmone supaya di sana kami terlindung dari angin.

8. Dengan susah payah kami berlayar menyusur pantai pulau itu sampai akhirnya kami tiba di suatu tempat yang bernama Pelabuhan Indah, tidak berapa jauh dari kota Lasea.

9. Pada waktu itu Hari Raya Pendamaian orang Yahudi sudah lewat. Kami sudah kehilangan banyak waktu, sehingga sudah bukan waktunya lagi untuk berlayar dengan aman. Oleh sebab itu Paulus memberi nasihat ini kepada mereka,

10. “Saudara-saudara, menurut pendapat saya, adalah sangat berbahaya kalau kita berlayar terus. Kita akan mengalami kerugian besar bukan hanya pada muatan kita dan kapal kita, tetapi jiwa kita pun dapat hilang.”

11. Tetapi perwira itu lebih percaya kepada jurumudi dan kapten kapal daripada kata-kata Paulus.

Membaca bab lengkap Kisah Para Rasul 27