Perjanjian Baru

Yohanes 18:18-29 Terjemahan Sederhana Indonesia (TSI)

18. Pada malam itu udara dingin. Jadi para penjaga Rumah Allah dan para budak imam agung sudah menyalakan api dari arang. Dan mereka berdiri menghangatkan badan mereka di dekat api itu. Petrus juga mendekati mereka dan berdiri di situ untuk menghangatkan badannya.

19. Sementara itu, mantan imam agung bertanya kepada Yesus tentang murid-murid-Nya dan tentang apa yang Dia ajarkan.

20. Lalu Yesus menjawab, “Aku selalu berbicara dengan terbuka di depan orang banyak. Aku selalu mengajar di rumah-rumah pertemuan dan di teras Rumah Allah di mana orang Yahudi biasa berkumpul. Aku tidak pernah berbicara secara rahasia.

21. Jadi Bapak tidak perlu bertanya kepada-Ku tentang hal itu. Tanya saja kepada mereka yang sudah mendengar ajaran-Ku. Pasti mereka tahu apa yang sudah Ku-katakan.”

22. Saat Yesus berkata begitu, salah satu penjaga yang berdiri di situ menampar muka Yesus dan berkata, “Jangan bicara seperti itu kepada imam agung!”

23. Lalu Yesus menjawabnya, “Kalau Aku mengatakan sesuatu yang melanggar peraturan, seharusnya tunjukkan dulu kesalahan-Ku itu sebelum kamu menampar Aku. Tetapi kalau perkataan-Ku yang tadi benar, seharusnya kamu tidak boleh menampar-Ku!”

24. Kemudian Hanas mengirim Yesus masih dalam keadaan terikat, kepada imam agung Kayafas.

25. Pada waktu Petrus masih berdiri menghangatkan badannya di dekat api itu, ada orang yang berkata kepadanya, “Bukankah kamu salah satu murid dari orang itu?”Tetapi dia menyangkal dan berkata, “Bukan.”

26. Ada juga salah satu budak dari imam agung yang berdiri di situ. Budak itu adalah keluarga dari budak yang telinganya dipotong oleh Petrus. Jadi dia berkata, “Sepertinya saya melihat kamu tadi bersama Yesus di taman itu— bukan?!”

27. Begitu Petrus menyangkal lagi, “Bukan saya,” ayam langsung berkokok.

28. Besoknya, pagi-pagi sekali, mereka membawa Yesus dari rumah Kayafas ke istana gubernur Roma. Tetapi para pemimpin Yahudi yang membawa Dia tidak ikut masuk ke dalam istana itu, karena orang Yahudi menganggap najis rumah orang yang bukan Yahudi. Mereka tidak mau menajiskan dirinya, karena hari itu mereka harus tetap siap untuk ikut makan makanan Paskah.

29. Karena itu, Pilatus keluar menemui mereka, lalu dia bertanya, “Apa tuduhan kalian terhadap orang ini?”

Membaca bab lengkap Yohanes 18