Perjanjian Baru

Yakobus 2:1-16 Terjemahan Sederhana Indonesia (TSI)

1. Saudara-saudari, bagi kita yang percaya kepada Tuhan kita, Kristus Yesus yang mulia, kita tidak boleh pilih kasih berdasarkan kedudukan orang.

2. Sebagai contoh, ketika dua orang masuk ke dalam pertemuan kalian— yang satu adalah orang kaya yang memakai pakaian yang sangat bagus dan cincin emas yang besar, sedangkan yang kedua adalah orang miskin yang berpakaian jelek.

3. Sering terjadi kalian memberi perhatian khusus kepada orang yang berpakaian bagus itu dan berkata kepadanya, “Silakan duduk di tempat yang baik ini.” Tetapi kepada orang miskin itu kalian katakan, “Kamu berdiri di sana” atau, “Duduk di lantai di dekat kaki saya.”

4. Tetapi dengan berbuat begitu, jelaslah bahwa kalian merasa diri hebat untuk membeda-bedakan orang, walaupun hal itu masih berdasarkan ukuran duniawi dan pikiran yang jahat!

5. Tetapi coba pikir, Saudara-saudari yang saya kasihi! Ternyata Allah sudah memilih banyak orang miskin secara jasmani untuk menjadi kaya secara rohani! Karena mereka percaya penuh kepada Kristus, dan melalui percaya itulah mereka memperoleh hak untuk menjadi warga kerajaan Allah— sesuai dengan janji-Nya kepada setiap kita yang mengasihi-Nya.

6. Karena itu siapa saja tidak pantas kita anggap hina! Dan apakah kalian sudah lupa bahwa justru orang kayalah yang selalu menindas kita! Justru merekalah yang selalu menyeret kita ke pengadilan untuk merampas hak atau milik kita.

7. Dan merekalah yang suka menjelek-jelekkan nama baik Yesus, yang menjadikan kita milik-Nya.

8. Tetapi kalau setiap kalian menaati Hukum Kasih yang diberikan oleh Raja kita Yesus, maka kamu akan melakukan yang benar— yaitu perintah yang tertulis di dalam Kitab Suci,“Kasihilah sesamamu sama seperti kamu mengasihi dirimu sendiri.”

9. Tetapi kalau kamu pilih kasih karena kedudukan orang, ternyata kamu berdosa karena melanggar Hukum Kasih itu.

10. Ingatlah bahwa kalau seorang bisa menaati seluruh Hukum Taurat, lalu dia lupa melakukan satu peraturan kecil yang tertulis di dalamnya, dia sudah menjadi pelanggar Hukum Taurat dan layak dihukum Allah. Karena Hukum Taurat dianggap sebagai sesuatu yang utuh.

11. Sebagai contoh, Allah menyuruh kita dalam Hukum Taurat, “Jangan berzina” dan “Jangan membunuh.” Jadi, kalau kamu tidak berzina tetapi membunuh seseorang, kamu sudah menjadi pelanggar Hukum Taurat— bukan hanya pelanggar hukum tentang membunuh itu.

12. Oleh karena itu, hendaklah kita berbicara dan menjalani hidup kita sebagai orang-orang yang Kristus akan adili sesuai dengan Hukum Kasih-Nya— yaitu Hukum yang memberikan kebebasan.

13. Karena pada Hari Pengadilan, siapa yang tidak menunjukkan belas kasihan kepada sesamanya juga tidak akan dikasihani oleh Tuhan. Tetapi kalau kita menjadi orang yang berbelas kasih, maka kita tidak perlu takut Hari Pengadilan!

14. Saudara-saudari, kalau seseorang dari antara kita berkata, “Saya percaya penuh kepada Kristus,” tetapi dia tidak melakukan apa-apa yang menunjukkan bahwa dia sebagai orang yang percaya penuh kepada-Nya, berarti ucapannya itu omong kosong saja. Kita diselamatkan tidak hanya berdasarkan ucapan seperti itu!

15. Coba pikirkan contoh ini: Ada saudara-saudari yang hari ini membutuhkan pakaian dan makanan.

16. Lalu kamu yang sudah berkelebihan dalam hal makanan dan pakaian berkata kepadanya, “Selamat jalan! Semoga Allah memberi pakaian dan makanan kepadamu”— tetapi kamu sama sekali tidak membagikan apa-apa kepadanya, maka kata-katamu itu omong kosong saja.

Membaca bab lengkap Yakobus 2