Perjanjian Baru

Wahyu 9:1-15 Terjemahan Sederhana Indonesia (TSI)

1. Ketika malaikat kelima meniup terompetnya, saya melihat satu bintang yang sudah jatuh dari langit ke bumi. Tetapi bintang itu seperti malaikat, dan kepadanya diberikan sebuah kunci yang bisa membuka lubang jurang maut.

2. Maka dia membuka pintu lubang jurang maut itu, dan naiklah asap dari lubang itu seperti asap perapian besar. Matahari dan langit menjadi gelap karena asap yang keluar dari lubang itu.

3. Lalu belalang keluar dari asap itu ke bumi yang jumlahnya sangat banyak sekali. Dan Allah memberikan kuasa kepada belalang-belalang itu untuk menyakiti manusia dengan racunnya— seperti racun kalajengking.

4. Mereka dilarang merusak rumput, tumbuh-tumbuhan, atau pun pohon-pohonan di bumi. Mereka hanya boleh menyakiti manusia yang tidak mempunyai meterai Allah pada dahi mereka.

5. Belalang itu tidak diijinkan untuk membunuh sebagian manusia tersebut, tetapi hanya boleh menyiksa mereka selama lima bulan— yaitu dengan siksaan yang rasanya sakit seperti terkena racun kalajengking.

6. Selama lima bulan itu, orang-orang akan ingin mati dan mencari jalan keluar dengan cara bunuh diri. Tetapi Allah akan membuat kematian menjauh dari mereka, sehingga usaha bunuh diri yang mereka lakukan gagal.

7. Belalang itu tampak seperti kuda yang sudah memakai perlengkapan perang yang terbuat dari plat-plat besi. Di atas kepala mereka ada sesuatu yang seperti mahkota emas. Muka belalang itu seperti muka manusia,

8. dengan rambut panjang seperti seorang perempuan. Tetapi gigi mereka tajam seperti gigi singa.

9. Dada mereka seperti ditutupi dengan baju besi. Bunyi sayap mereka seperti bunyi sangat banyak kereta perang yang ditarik oleh kuda supaya lari dengan cepat menyerang musuh.

10. Ekor belalang itu mengandung racun seperti racun sengat kalajengking. Ekor belalang itu digunakan untuk menyiksa manusia selama lima bulan.

11. Raja yang memerintah para batalion belalang itu adalah penguasa jurang maut. Dalam bahasa Ibrani namanya Abadon, dan dalam bahasa Yunani Apolion. Kedua nama itu artinya ‘pembinasa’.

12. Itulah bencana yang pertama yang diumumkan oleh burung elang yang sudah disebutkan itu. Tetapi masih ada dua bencana lagi yang harus terjadi.

13. Ketika malaikat yang keenam meniup terompetnya, saya mendengar suara keluar dari mezbah emas yang di hadapan Allah itu. Mezbah itu berbentuk segi empat dan di setiap sudutnya terdapat satu tanduk, dan suara itu keluar dari salah satu tanduk itu.

14. Suara itu menyuruh malaikat keenam yang baru saja meniup terompetnya, “Lepaskanlah keempat setan yang terikat di dekat sungai Efrat yang besar itu!”

15. Perintah itu terlaksana tepat sesuai dengan waktu yang sudah ditetapkan Allah— tahun, bulan, hari, bahkan jamnya. Maka setan-setan itu dilepaskan untuk menjalankan tugasnya— yaitu untuk membunuh sepertiga umat manusia di bumi.

Membaca bab lengkap Wahyu 9