Perjanjian Baru

Wahyu 6:6-17 Terjemahan Sederhana Indonesia (TSI)

6. Kemudian saya mendengar suara yang kedengaran seperti suara seorang manusia yang keluar dari tengah-tengah keempat makhluk hidup itu. Suara itu berkata, “Aduh! Harga satu liter gandum atau tiga liter gandum jenis murah sudah naik masing-masing menjadi sama dengan upah sehari seorang pekerja! Waduh, jangan sampai harga minyak dan anggur ikut naik!”

7. Ketika Anak Domba itu membuka meterai yang keempat, lalu makhluk hidup yang keempat berkata, “Mari!”

8. Dan majulah seekor kuda berwarna pucat. Penunggang kuda itu menggambarkan kematian, dan ada seorang yang kelihatan seperti hantu yang mengikuti dia— yang menggambarkan kerajaan maut. Kepada mereka diberikan kuasa atas seperempat bumi— yaitu kuasa untuk membunuh manusia di bumi melalui perang, kelaparan, penyakit, dan terkaman binatang-binatang buas.

9. Ketika Anak Domba itu melepaskan meterai yang kelima, kemudian di bawah mezbah surgawi saya melihat banyak jiwa! Jiwa-jiwa itu adalah mereka yang sudah dibunuh karena memberitakan Firman Allah dengan setia.

10. Mereka sedang berseru-seru, “Ya Tuhan yang kudus dan benar, kapan waktunya Engkau menghakimi dan menjatuhkan hukuman atas orang-orang di dunia yang sudah membunuh kami?”

11. Maka kepada setiap jiwa itu diberikan jubah putih, dan mereka diberitahukan untuk bersabar sebentar lagi. Karena masih ada lagi saudara-saudari seiman mereka yang akan dibunuh seperti mereka— yaitu orang-orang yang sedang mencontoh mereka dalam pelayanan kepada Kristus. Hendaklah mereka sabar menunggu sampai— sesuai dengan rencana Allah, jumlah orang yang mati terbunuh sudah tercapai.

12. Ketika Anak Domba itu melepaskan meterai yang keenam, terjadilah gempa bumi yang hebat. Dan matahari menjadi hitam seperti pakaian berkabung, dan bulan purnama menjadi merah seperti darah.

13. Bintang-bintang di langit pun berjatuhan ke atas bumi— seperti buah-buah pohon ara yang masih muda jatuh ke tanah ketika diguncangkan angin yang kencang.

14. Lalu langit terbelah dan tergulung— seperti sehelai kertas yang digulung. Lalu setiap gunung dan pulau tergeser dari tempatnya.

15. Kemudian semua orang melarikan diri dan bersembunyi ke dalam gua-gua dan celah-celah batu di gunung— termasuk raja-raja di bumi, orang-orang terkemuka, para komandan tentara, orang-orang kaya, orang-orang yang kuat, dan orang-orang lainnya, baik budak maupun yang bukan budak.

16. Lalu mereka berkata kepada gunung-gunung dan batu-batu itu, “Runtuhlah dan segeralah menimpa kami! Sembunyikanlah kami dari Dia yang duduk di atas takhta itu dan dari kemarahan Dia yang disebut Anak Domba itu!

17. Karena hari yang paling mengerikan sudah tiba— di mana Allah dan Anak Domba itu akan menghukum kita dengan melampiaskan kemaharan Mereka! Sesudah itu pasti tidak ada lagi manusia yang masih hidup!”

Membaca bab lengkap Wahyu 6