Perjanjian Baru

Wahyu 6:3-14 Terjemahan Sederhana Indonesia (TSI)

3. Ketika Anak Domba itu melepaskan meterai yang kedua, kemudian saya mendengar makhluk yang kedua berkata, “Mari!”

4. Lalu majulah seekor kuda lain. Kuda itu berwarna merah seperti nyala api. Kepada penunggang kuda itu diberikan kuasa untuk melenyapkan damai dari bumi, supaya manusia saling membunuh. Dan kepadanya diberikan pedang yang besar.

5. Dan ketika Anak Domba itu melepaskan meterai yang ketiga, kemudian saya mendengar makhluk hidup yang ketiga berkata, “Mari!” Lalu majulah seekor kuda hitam. Penunggang kuda itu memegang sebuah timbangan di tangannya.

6. Kemudian saya mendengar suara yang kedengaran seperti suara seorang manusia yang keluar dari tengah-tengah keempat makhluk hidup itu. Suara itu berkata, “Aduh! Harga satu liter gandum atau tiga liter gandum jenis murah sudah naik masing-masing menjadi sama dengan upah sehari seorang pekerja! Waduh, jangan sampai harga minyak dan anggur ikut naik!”

7. Ketika Anak Domba itu membuka meterai yang keempat, lalu makhluk hidup yang keempat berkata, “Mari!”

8. Dan majulah seekor kuda berwarna pucat. Penunggang kuda itu menggambarkan kematian, dan ada seorang yang kelihatan seperti hantu yang mengikuti dia— yang menggambarkan kerajaan maut. Kepada mereka diberikan kuasa atas seperempat bumi— yaitu kuasa untuk membunuh manusia di bumi melalui perang, kelaparan, penyakit, dan terkaman binatang-binatang buas.

9. Ketika Anak Domba itu melepaskan meterai yang kelima, kemudian di bawah mezbah surgawi saya melihat banyak jiwa! Jiwa-jiwa itu adalah mereka yang sudah dibunuh karena memberitakan Firman Allah dengan setia.

10. Mereka sedang berseru-seru, “Ya Tuhan yang kudus dan benar, kapan waktunya Engkau menghakimi dan menjatuhkan hukuman atas orang-orang di dunia yang sudah membunuh kami?”

11. Maka kepada setiap jiwa itu diberikan jubah putih, dan mereka diberitahukan untuk bersabar sebentar lagi. Karena masih ada lagi saudara-saudari seiman mereka yang akan dibunuh seperti mereka— yaitu orang-orang yang sedang mencontoh mereka dalam pelayanan kepada Kristus. Hendaklah mereka sabar menunggu sampai— sesuai dengan rencana Allah, jumlah orang yang mati terbunuh sudah tercapai.

12. Ketika Anak Domba itu melepaskan meterai yang keenam, terjadilah gempa bumi yang hebat. Dan matahari menjadi hitam seperti pakaian berkabung, dan bulan purnama menjadi merah seperti darah.

13. Bintang-bintang di langit pun berjatuhan ke atas bumi— seperti buah-buah pohon ara yang masih muda jatuh ke tanah ketika diguncangkan angin yang kencang.

14. Lalu langit terbelah dan tergulung— seperti sehelai kertas yang digulung. Lalu setiap gunung dan pulau tergeser dari tempatnya.

Membaca bab lengkap Wahyu 6