Perjanjian Baru

Wahyu 21:8-17 Terjemahan Sederhana Indonesia (TSI)

8. Tetapi berkat-berkat tersebut tidak akan pernah diterima oleh orang-orang yang seperti ini:penakut, pembunuh, penyembah berhala,tukang sihir, tukang tipu,orang yang tidak setia kepada Yesus,dan orang yang menodai dirinya dengan melakukan percabulan atau bermacam-macam dosa lain yang menjijikkan.Mereka akan dilemparkan ke dalam lautan api bercampur belerang.” (Itulah yang disebut “kematian tahap kedua.”)

9. Kemudian malaikat itu datang lagi kepada saya. Dia salah satu dari ketujuh malaikat yang menumpahkan ketujuh mangkuk yang penuh dengan ketujuh bencana terakhir itu. Dia berkata, “Datanglah ke sini. Saya akan menunjukkan kepadamu pengantin perempuan Anak Domba— yaitu kesatuan semua orang percaya yang seolah-olah menikah dengan Dia.”

10. Lalu Roh Kudus menguasai saya lagi dan malaikat itu membawa saya ke atas sebuah gunung yang sangat besar dan tinggi. Dari situ dia menunjukkan kepada saya kota kudus itu— yaitu Yerusalem baru yang Allah turunkan dari surga.

11. Kota itu penuh dengan kemuliaan Allah, dan semuanya bersinar seperti batu permata yang sangat jernih— seperti kristal yang berwarna hijau campur merah.

12-13. Kota itu mempunyai tembok yang besar dan tinggi sekali. Dan tembok itu mempunyai dua belas pintu gerbang— tiga pintu gerbang pada setiap sisinya, tiga pintu di sebelah timur, tiga pintu di sebelah utara, tiga pintu di sebelah selatan, dan tiga pintu di sebelah barat. Dan setiap pintu dijaga oleh satu malaikat. Di atas setiap pintu itu tertulis masing-masing satu nama dari nama-nama kedua belas suku Israel.

14. Tembok kota itu mempunyai dua belas batu fondasi. Pada setiap batu fondasi itu tertulis masing-masing satu nama dari nama-nama kedua belas rasul Anak Domba.

15. Malaikat yang berbicara dengan saya itu memegang tongkat pengukur yang terbuat dari emas, supaya dia bisa mengukur kota itu— termasuk kedua belas pintu gerbang itu dan temboknya.

16. Kota itu berbentuk kubus— panjang, lebar, dan tingginya sama. Dan ketika malaikat itu mengukur kota itu dengan tongkatnya, panjangnya 12.000 stadia. Begitu juga dengan lebar dan tingginya sama.

17. Lalu malaikat itu juga mengukur lebar tembok itu, dan ternyata 144 hasta. Ukuran-ukuran tersebut sesuai dengan ukuran yang dipakai oleh para malaikat dan tidak berbeda dengan ukuran yang dipakai manusia di dunia.

Membaca bab lengkap Wahyu 21