Perjanjian Baru

Wahyu 14:1-9 Terjemahan Sederhana Indonesia (TSI)

1. Ketika saya masih terus dalam penglihatan itu, Anak Domba itu berdiri di Bukit Sion bersama 144.000 orang itu yang pada dahi mereka tertulis nama Anak Domba dan nama Bapa-Nya.

2. Kemudian saya mendengar bunyi musik dari surga, tetapi bunyi itu seperti bunyi air terjun yang besar atau seperti bunyi guntur yang keras. Atau bunyi itu seperti bunyi kelompok musik kecapi yang sangat besar yang memainkan kecapinya secara bersama.

3. Lalu dengan iringan musik itu, 144.000 orang itu menyanyikan lagu baru di hadapan takhta Allah, keempat makhluk hidup, dan kedua puluh empat pemimpin itu. Lagu baru itu adalah lagu khusus yang dinyanyikan oleh 144.000 orang yang sudah ditebus oleh Anak Domba dari bumi. Orang-orang lain tidak diperbolehkan menyanyikan lagu itu.

4-5. Karena yang 144.000 orang itu sudah menjaga diri mereka supaya terus murni dan mereka tidak mengotori dirinya dengan percabulan. Mereka tetap suci seperti seorang perawan. Mereka hidup tanpa noda dan tidak pernah menipu. Mereka mengikuti Anak Domba itu ke mana saja pun Dia pergi. Dialah yang sudah menebus mereka dari antara penduduk bumi. Jadi 144.000 orang itulah yang menjadi umat yang sudah dikhususkan bagi Allah dan bagi Anak Domba itu.

6. Lalu saya melihat malaikat lain terbang tinggi di langit sedang turun membawa berita keselamatan yang selama-lamanya untuk dikabarkan kepada semua manusia di bumi— kepada setiap negara, bangsa, suku, dan setiap kelompok pengguna bahasa daerah.

7. Dia berseru-seru, “Pujilah Allah! Takut dan hormat kepada-Nya! Karena sudah tiba waktunya bagi Allah untuk menghakimi setiap manusia. Sembahlah Allah Pencipta langit, bumi, laut, dan semua mata air.”

8. Dan ada malaikat kedua yang menyusul malaikat yang pertama itu. Malaikat kedua itu juga berseru-seru, “Kota Babel sudah hancur! Ibukota besar Babel sudah hancur total! Kota itu sudah dihukum sesuai dengan kemarahan Allah karena penduduk kota itu seperti mengajak penduduk seluruh negara dan bangsa untuk berpesta mabuk dengan air anggur mereka. Air anggur itu menggambarkan cara mereka melibatkan segala bangsa untuk hidup mengikuti hawa nafsu percabulan, dan hal itu seperti meracuni semua bangsa.”

9. Lalu malaikat yang ketiga menyusul malaikat yang kedua itu. Malaikat ketiga itu juga berseru-seru, “Awas! Siapa yang menyembah binatang pertama itu serta patungnya dan menerima tanda penyembah pada dahi atau tangannya,

Membaca bab lengkap Wahyu 14