Perjanjian Baru

Matius 5:31-39 Terjemahan Sederhana Indonesia (TSI)

31. “Setiap kita juga sudah diajarkan perintah Musa ini: ‘Setiap suami yang menceraikan istrinya harus memberikan surat cerai kepadanya.’

32. Tetapi Aku berkata kepadamu: Satu-satunya alasan seorang suami boleh menceraikan istrinya adalah kalau istrinya itu sudah terbukti berzina. Kalau karena soal yang lainnya, berarti dia seolah-olah mendorong istrinya itu berzina. Karena kalau istrinya itu kawin lagi, di hadapan Allah pasangan itu sedang berzina. Dan juga setiap laki-laki yang kawin dengan perempuan yang sudah diceraikan sedang berzina dalam pandangan Allah.”

33. “Setiap kita juga sudah diajarkan tentang perintah Musa kepada nenek moyang kita: ‘Kalau kamu berjanji atas nama Tuhan untuk melakukan sesuatu, jangan sampai kamu tidak menepati apa yang kamu janjikan itu. Tepatilah segala sesuatu yang sudah kamu janjikan dengan menyebut nama Tuhan.’

34. Tetapi Aku berkata kepadamu: Janganlah sama sekali menyebut sesuatu apa pun sebagai saksi untuk menguatkan sumpahmu. Janganlah menyebut demi surga, karena itu tempat takhta Allah.

35. Dan jangan menyebut demi bumi, karena bumi merupakan tempat Allah menaruh kaki-Nya ketika Dia duduk di atas takhta-Nya. Dan juga tidak boleh menyebut demi Yerusalem, karena itu adalah ibukota Raja Mahabesar.

36. Bahkan tidak boleh menyebut kepalamu sendiri sebagai saksi atas perjanjianmu, karena kamu tidak sanggup membuat sehelai saja pun dari rambutmu menjadi hitam atau putih.

37. Jadi biarlah kamu hanya berkata, ‘Itu Benar’— kalau hal itu benar, atau ‘Itu Salah’— kalau hal itu salah. Janganlah menambah sesuatu apa pun untuk menguatkan sumpah atau perjanjianmu, karena semua tambahan lain berasal dari iblis.”

38. “Setiap kita juga sudah diajarkan perintah Musa ini: ‘Siapa yang merusak mata atau gigi orang lain, maka hukumannya mata atau gigi orang itu juga akan dirusak.’

39. Tetapi Aku berkata kepadamu: Janganlah melawan orang yang berbuat jahat kepadamu. Misalnya kalau seseorang menampar pipi kananmu, berikanlah juga pipi kirimu.

Membaca bab lengkap Matius 5