Perjanjian Baru

Matius 27:7-18 Terjemahan Sederhana Indonesia (TSI)

7. Jadi, sesudah membicarakannya, mereka memutuskan memakai uang itu untuk membeli ladang yang dulu milik seorang tukang bejana keramik. Lalu tanah itu dijadikan sebagai kuburan untuk para pendatang dan orang-orang asing yang meninggal di Yerusalem.

8. Oleh karena peristiwa ini diketahui kepada para penduduk Yerusalem, maka sampai hari ini ladang itu dikenal dengan nama “Ladang Tumpahan Darah.”

9. Dengan demikian, tanpa mereka sadari, mereka sudah menepati apa yang dinubuatkan oleh Nabi Yeremia,“Mereka akan mengambil ketiga puluh uang perak itu— yaitu harga jual yang ditetapkan oleh orang-orang Israel terhadap Dia,

10. dan mereka akan memakai uang itu untuk membeli sebuah ladang yang dulu milik seorang tukang bejana keramik. Ini sudah ditetapkan Tuhan dan diberitahukan kepada saya.”

11. Ketika Yesus diperhadapkan kepada Gubernur Pilatus, dia bertanya kepada Yesus, “Apakah kamu raja orang Yahudi?”Jawab Yesus, “Demikianlah.”

12. Tetapi ketika imam-imam kepala dan para pemimpin Yahudi melaporkan tuduhan-tuduhan tentang kesalahan Yesus, Dia tidak menjawab apa-apa.

13. Jadi Pilatus berkata kepada-Nya, “Apakah kamu tidak mendengarkan begitu banyak tuduhan mereka tentang kamu yang mereka laporkan?”

14. Tetapi Yesus tetap tidak menjawab sepatah kata pun. Karena itu Pilatus menjadi sangat heran.

15. Setiap tahun pada Hari Raya Paskah di Yerusalem, sudah menjadi kebiasaan setiap gubernur Roma untuk membebaskan satu orang dari penjara, sesuai dengan pilihan masyarakat.

16. Pada waktu itu, ada penjahat terkenal dalam penjara yang juga bernama Yesus, tetapi dia juga disebut Barabas.

17. Secara kebetulan, pada pagi itu orang banyak sudah berkumpul di istana gubernur karena kebiasaan tersebut. Lalu Pilatus bertanya kepada mereka, “Siapakah yang kalian pilih untuk saya bebaskan?— Yesus yang juga disebut Barabas, atau Yesus yang sebagian dari kalian menganggapnya sebagai Kristus?”

18. Pilatus sengaja berbicara seperti itu karena dia sudah tahu bahwa imam-imam kepala iri hati kepada Yesus. Dia tahu bahwa alasan itu yang membuat mereka menyerahkan Yesus kepadanya.

Membaca bab lengkap Matius 27