Perjanjian Baru

Matius 21:24-38 Terjemahan Sederhana Indonesia (TSI)

24. Dia menjawab, “Aku juga mau menanyakan sesuatu kepada kalian. Kalau kalian menjawab Aku, maka Aku juga akan memberitahukan Siapa yang memberikan hak itu kepada-Ku.

25. Siapa yang memberikan hak kepada Yohanes Pempabtis untuk membaptis orang-orang? Apakah Allah yang memberikan, atau dia bekerja atas kemauannya sendiri?”Lalu mereka saling berbicara satu sama lain, “Kalau kita menjawab ‘Allah yang memberi,’ maka dia akan berkata kepada kita, ‘Kalau begitu, kenapa kalian tidak percaya kepada Yohanes?’

26. Tetapi jangan kita jawab, ‘Dia bekerja atas kemauannya sendiri,’ karena kita takut bahwa orang banyak ini akan marah kepada kita!” Mereka takut kepada orang banyak itu, karena semua orang yang berkumpul di situ percaya bahwa Yohanes adalah seorang nabi.

27. Jadi mereka menjawab Yesus, “Kami tidak tahu.”Lalu Dia berkata kepada mereka, “Kalau begitu Aku pun tidak akan mengatakan kepada kalian Siapa yang memberikan hak kepada-Ku untuk melakukan hal-hal seperti itu.”

28. “Sekarang katakanlah pendapat kalian tentang cerita ini: Ada seorang bapak mempunyai dua orang anak laki-laki. Pada suatu hari dia menyuruh anaknya yang pertama, ‘Anakku, pergilah bekerja di kebun anggur hari ini.’

29. “Anak itu menjawab, ‘Saya tidak mau!’ Tetapi kemudian dia menyesal lalu pergi dan bekerja di kebun anggur itu.

30. “Lalu bapak itu menyuruh anaknya yang kedua untuk bekerja di kebun anggur itu. Anak itu menjawab, ‘Ya Pak, saya akan pergi.’ Tetapi dia tidak pergi.

31. “Menurut kalian, yang manakah dari kedua anak itu yang melakukan kehendak bapaknya?”Jawab mereka, “Yang pertama.”Lalu kata Yesus kepada mereka, “Yang Ku-katakan ini benar: Orang-orang berdosa— seperti para penagih pajak dan para pelacur, lebih mungkin diijinkan masuk ke dalam kerajaan Allah daripada kalian!

32. Karena Yohanes datang dan menunjukkan hidup yang sesuai dengan kehendak Allah kepada kalian, dan kalian tidak mau mempercayai ajarannya. Tetapi para penagih pajak dan para pelacur mempercayainya. Biarpun kalian sudah menyaksikan hal yang luar biasa itu, kalian tidak menyesal dan tidak mulai percaya kepada ajaran Yohanes.”

33. “Dengarkanlah cerita yang lain ini: Adalah seorang pemilik tanah yang menyuruh hamba-hambanya membuat kebun anggur yang besar— lengkap dengan pagar di sekelilingnya. Lalu mereka menggali lubang sebagai tempat untuk memeras buah anggur, dan membangun pondok jaga yang tinggi— supaya penjaga bisa melihat kalau-kalau ada pencuri atau binatang yang mau masuk ke dalam kebun itu. Sesudah itu dia menyewakan kebun anggur itu kepada beberapa orang petani, lalu dia bersama para hambanya pergi ke negeri lain.

34. Waktu tiba musim panen, dia menyuruh hamba-hambanya pergi kepada para petani itu untuk mengambil hasil kebun yang menjadi bagiannya.

35. “Tetapi para petani itu menangkap hamba-hamba itu. Yang satu mereka pukul, dan yang seorang lagi mereka bunuh, dan yang seorang lain lagi dilempari dengan batu sampai mati.

36. Pemilik kebun itu menyuruh hamba yang lain lagi— lebih banyak dari yang pertama. Tetapi para petani itu memperlakukan mereka dengan cara yang sama.

37. Akhirnya dia mengutus anaknya sendiri kepada para petani itu dengan pikiran, ‘Pasti anak saya akan mereka hormati.’

38. “Tetapi waktu melihat anak itu datang, mereka berkata satu sama lain, ‘Lihat! Yang datang ini adalah anaknya! Nanti dialah yang akan menjadi pemilik kebun ini kalau bapaknya sudah meninggal. Mari kita bunuh dia, supaya kebun ini menjadi milik kita.’

Membaca bab lengkap Matius 21