Perjanjian Baru

Matius 17:5-17 Terjemahan Sederhana Indonesia (TSI)

5. Sementara Petrus masih berbicara, tiba-tiba awan putih yang sangat terang turun dan menutupi mereka. Dan dari dalam awan itu terdengarlah suara yang mengatakan, “Inilah Anak-Ku yang sangat Ku-kasihi. Dialah yang menyenangkan hati-Ku. Dengarkanlah Dia baik-baik.”

6. Waktu mereka bertiga mendengar suara itu, mereka sangat ketakutan dan sujud dengan muka sampai ke tanah.

7. Tetapi Yesus datang dan menjamah mereka dengan berkata, “Berdirilah, dan jangan takut!”

8. Ketika mereka membuka mata dan mengangkat kepala, hanya Yesus sendiri yang mereka lihat.

9. Ketika mereka semua sedang turun dari gunung Yesus melarang mereka, “Jangan menceritakan apa yang sudah kalian lihat di atas gunung ini, sampai Anak Manusia— yaitu Aku, hidup kembali dari kematian.”

10. Kemudian ketiga murid itu bertanya kepada-Nya, “Kenapa para ahli Taurat mengajarkan bahwa Nabi Elia harus datang lebih dulu sebelum Raja Penyelamat tiba?”

11. Jawab Yesus kepada mereka, “Benar, seharusnya Elia datang lebih dulu untuk mempersiapkan semua hal sebelum Anak Manusia datang.

12. Tetapi Aku berkata kepada kalian bahwa Elia sudah datang lebih dulu dari Aku, tetapi orang-orang tidak mengenal dia. Dan mereka memperlakukan dia sesuka hati mereka! Dan begitu juga mereka akan membuat Aku menderita— yang adalah Anak Manusia.”

13. Kemudian barulah murid-murid itu mengerti bahwa Dia berbicara tentang Yohanes Pembaptis, yang menggantikan Nabi Elia.

14. Ketika Yesus dan ketiga murid-Nya kembali kepada orang banyak, seorang laki-laki datang dan sujud di hadapan-Nya.

15. Orang itu berkata, “Tuhan, kasihanilah anak saya. Dia sakit ayan dan sangat menderita. Dia sering jatuh ke dalam api dan air.

16. Saya sudah membawa dia kepada murid-murid-Mu, tetapi mereka tidak dapat menyembuhkan dia.”

17. Lalu Yesus berkata kepada mereka, “Bukan main, kalian ini sesat dan tidak percaya kepada Allah! Sampai kapan Aku harus sabar dengan kalian! Bukankah Aku sudah cukup lama tinggal dengan kalian! Bawalah anak itu kemari.”

Membaca bab lengkap Matius 17