Perjanjian Baru

Matius 13:27-40-42 Terjemahan Sederhana Indonesia (TSI)

27. Para hamba dari pemilik ladang itu pun datang dan bertanya, ‘Tuan, kita sudah menanam bibit yang baik di ladang itu— bukan?! Jadi dari manakah datangnya lalang-lalang yang tumbuh di sana?’

28. “Dia menjawab, ‘Pasti musuh saya yang sudah melakukan itu.’“Lalu para hamba itu bertanya lagi, ‘Apakah Tuan mau supaya kami mencabut lalang-lalang itu?’

29. “Dia menjawab, ‘Tidak usah. Karena kalau kalian mencabutnya, pasti ada gandum-gandum yang ikut tercabut.

30. Biarkanlah gandum dan lalang itu tumbuh bersama-sama sampai tiba waktu panen. Waktu itulah saya akan berkata kepada mereka yang memanen: Semua lalang dikumpulkan lebih dulu, dan ikat supaya nanti dibakar. Sesudah itu semua gandum dikumpulkan dan disimpan di dalam gudang saya.’”

31. Kemudian Yesus memberikan perumpamaan ini lagi untuk menunjukkan persamaan tentang kerajaan Allah. Kata-Nya, “Kerajaan Allah seperti sejumlah biji sawi yang diambil seseorang dan ditaburkan di ladangnya.

32. Biarpun biji tanaman itu yang paling kecil di dunia, tetapi kalau biji itu sudah tumbuh, itu akan menjadi tumbuhan yang paling besar di kebun. Bahkan itu bisa tumbuh menjadi pohon yang cukup besar, sehingga burung-burung datang berlindung dan bersarang pada cabang-cabangnya.”

33. Kemudian Dia memberikan perumpamaan yang lain: “Kerajaan Allah itu juga seperti ragi yang dicampurkan oleh seorang perempuan ke dalam tepung yang sangat banyak. Walaupun raginya sedikit dan campuran tepungnya sangat banyak, tetapi semuanya mengembang, sehingga dibuat menjadi roti.”

34. Hal-hal tentang kerajaan Allah itu Yesus sampaikan kepada orang banyak dengan memakai berbagai perumpamaan. Dia selalu memakai perumpamaan untuk mengajar mereka.

35. Yesus melakukan itu supaya apa yang dinubuatkan oleh seorang nabi ditepati— yaitu,“Aku akan berbicara dengan menggunakan berbagai perumpamaan yang menunjukkan persamaan,dan dengan demikian Aku akan menyatakan hal-hal yang dirahasiakan sejak dunia diciptakan.”

36. Sesudah Yesus berhenti mengajar orang banyak itu, Dia pun pulang ke rumah di mana Dia menginap. Kemudian kami murid-murid-Nya datang kepada-Nya dan berkata, “Tolong jelaskan kepada kami arti perumpamaan tentang lalang-lalang yang di ladang itu.”

37. Jawab Yesus, “Pemilik tanah yang menabur bibit yang baik itu adalah Aku, Anak Manusia.

38. Sedangkan ladang itu adalah dunia ini. Bibit yang baik itu adalah mereka yang menjadi warga kerajaan Allah. Dan lalang-lalang itu adalah pengikut iblis.

39. Dan musuh yang menabur bibit lalang-lalang itu adalah iblis. Musim panen adalah akhir zaman. Para hamba yang memanen itu adalah para malaikat.

40-42. “Jadi pada akhir zaman waktu Aku memerintah sebagai Anak Manusia, Aku akan mengutus para malaikat-Ku untuk mengumpulkan dan mengeluarkan semua orang yang membujuk orang-orang lain berdosa, dan semua orang yang melakukan kejahatan. Mereka seperti lalang-lalang yang dikumpulkan lalu dibuang ke dalam tempat api neraka. Di sanalah mereka akan selalu menangis serta sangat menderita.

Membaca bab lengkap Matius 13