Perjanjian Baru

Matius 13:25-33 Terjemahan Sederhana Indonesia (TSI)

25. Pada suatu malam, ketika orang-orang sedang tidur, datanglah musuh pemilik itu menaburkan bibit lalang di antara bibit gandum itu, lalu dia pergi.

26. Tetapi pada waktu gandum itu tumbuh dan menjadi besar dan mulai berbuah, pada waktu itulah lalang-lalang itu bisa dibedakan.

27. Para hamba dari pemilik ladang itu pun datang dan bertanya, ‘Tuan, kita sudah menanam bibit yang baik di ladang itu— bukan?! Jadi dari manakah datangnya lalang-lalang yang tumbuh di sana?’

28. “Dia menjawab, ‘Pasti musuh saya yang sudah melakukan itu.’“Lalu para hamba itu bertanya lagi, ‘Apakah Tuan mau supaya kami mencabut lalang-lalang itu?’

29. “Dia menjawab, ‘Tidak usah. Karena kalau kalian mencabutnya, pasti ada gandum-gandum yang ikut tercabut.

30. Biarkanlah gandum dan lalang itu tumbuh bersama-sama sampai tiba waktu panen. Waktu itulah saya akan berkata kepada mereka yang memanen: Semua lalang dikumpulkan lebih dulu, dan ikat supaya nanti dibakar. Sesudah itu semua gandum dikumpulkan dan disimpan di dalam gudang saya.’”

31. Kemudian Yesus memberikan perumpamaan ini lagi untuk menunjukkan persamaan tentang kerajaan Allah. Kata-Nya, “Kerajaan Allah seperti sejumlah biji sawi yang diambil seseorang dan ditaburkan di ladangnya.

32. Biarpun biji tanaman itu yang paling kecil di dunia, tetapi kalau biji itu sudah tumbuh, itu akan menjadi tumbuhan yang paling besar di kebun. Bahkan itu bisa tumbuh menjadi pohon yang cukup besar, sehingga burung-burung datang berlindung dan bersarang pada cabang-cabangnya.”

33. Kemudian Dia memberikan perumpamaan yang lain: “Kerajaan Allah itu juga seperti ragi yang dicampurkan oleh seorang perempuan ke dalam tepung yang sangat banyak. Walaupun raginya sedikit dan campuran tepungnya sangat banyak, tetapi semuanya mengembang, sehingga dibuat menjadi roti.”

Membaca bab lengkap Matius 13