Perjanjian Baru

Markus 4:21-35 Terjemahan Sederhana Indonesia (TSI)

21. Lalu Yesus berkata lagi kepada mereka, “Orang tidak mungkin menaruh pelita yang menyala di bawah ember! Juga tidak mungkin menaruhnya di bawah tempat tidur. Tetapi pelita selalu ditaruh di tempat yang tinggi, supaya bisa memberi terang dalam rumah.

22. Begitu juga semua ajaran yang Aku ajarkan lewat perumpamaan kepada orang banyak: Sekarang artinya dirahasiakan, tetapi nanti semuanya akan terbuka. Yang tidak jelas sekarang, nanti akan menjadi jelas.”

23. Lalu Yesus berkata kepada mereka, “Kalian punya telinga— bukan?! Jadi dengarkan baik-baik!”

24. Lalu Yesus berkata lagi kepada mereka, “Apa yang sedang Aku ajarkan, kalian masing-masing harus menyimpannya dengan baik di dalam hatimu. Karena sebagaimana kamu berusaha untuk mengerti ajaran-Ku, begitu juga Allah akan menambahkan kemampuan kepadamu untuk memahaminya. Bahkan Dia akan menambahkan lebih banyak hikmat lagi.

25. Jadi orang yang mempunyai kemampuan untuk mengerti ajaran-Ku, Allah akan menambahkan kemampuan itu lagi. Tetapi bagi orang yang tidak berusaha untuk mengingat dan mengerti ajaran-Ku, Allah akan mengambil kemampuan itu daripadanya.”

26. Lalu Yesus memberikan perumpamaan yang lain lagi kepada mereka, “Kerajaan Allah sama seperti seorang petani yang menabur bibit gandum di ladangnya.

27. Sesudah menabur bibit itu, dia pergi dan hidup seperti biasa. Dia tinggal siang dan malam tanpa merasa kuatir tentang bibit itu. Dengan sendirinya bibit itu bertunas dan terus bertumbuh, tetapi orang itu tidak mengerti bagaimana caranya bibit itu bisa bertumbuh.

28. Tanpa bantuan dari petani itu, bibit gandum yang sudah ditaburkan ke tanah akan tumbuh dengan sendirinya dan memberikan hasil. Pertama bibit itu akan bertunas, lalu mengeluarkan tangkai yang kecil seperti rumput. Dan tangkai akan menjadi besar, lalu bulir-bulirnya tumbuh, dan akhirnya menjadi penuh dengan biji.

29. Ketika biji-biji itu masak, petani itu tahu bahwa sudah siap memanennya. Dia segera mengambil sabitnya dan menyabitnya.”

30. Lalu Yesus berkata lagi kepada mereka, “Supaya lebih jelas, Aku memberikan perumpamaan ini lagi untuk menunjukkan gambaran tentang kerajaan Allah kepada kalian.

31. Kerajaan Allah adalah seperti biji sawi. Biarpun bijinya yang paling kecil di dunia,

32. waktu ditanam, biji itu akan tumbuh menjadi tumbuhan yang paling besar di ladang. Tumbuhan itu akan mengeluarkan cabang-cabang yang besar sehingga burung-burung bisa membuat sarang dan berlindung di situ.”

33. Yesus memakai banyak perumpamaan seperti itu untuk mengajar mereka, karena dengan cara itu mereka bisa mengerti.

34. Dia selalu memakai perumpamaan untuk mengajar orang banyak. Tetapi waktu Yesus dan murid-murid-Nya sendirian, Dia menjelaskan arti dari setiap hal yang digambarkan dalam perumpamaan itu.

35. Pada hari yang sama, waktu sudah mulai malam, Yesus berkata kepada murid-murid-Nya, “Mari kita pergi ke seberang danau.”

Membaca bab lengkap Markus 4