Perjanjian Baru

Markus 12:3-15 Terjemahan Sederhana Indonesia (TSI)

3. Tetapi para petani itu menangkap dan memukul hambanya itu, lalu mereka menyuruh dia pulang dengan tangan kosong.

4. Lalu pemilik kebun itu menyuruh hambanya yang lain pergi kepada mereka. Tetapi mereka mencaci maki dia dan memukul kepalanya sampai terluka.

5. Sesudah itu pemilik kebun itu menyuruh lagi seorang hambanya yang lain. Tetapi mereka membunuh dia. Begitulah seterusnya mereka memperlakukan setiap hamba yang lain yang datang menagih hasil kebun itu. Ada yang dipukul, dan ada juga yang dibunuh.

6. Akhirnya tidak ada lagi yang bisa disuruhnya kecuali anaknya yang satu-satunya yang sangat dia kasihi. Lalu dia menyuruh anaknya itu pergi karena dia pikir, ‘Tentu mereka akan menghormati anak saya sendiri.’

7. “Tetapi waktu melihat anak itu datang, mereka berkata satu sama lain, ‘Lihat! Yang datang ini adalah anaknya sendiri. Dia yang nanti jadi pemilik kebun ini kalau bapaknya sudah meninggal. Mari kita bunuh dia, supaya kebun ini menjadi milik kita.’

8. Lalu mereka menangkap dan membunuh dia. Sesudah itu mereka membuang mayatnya keluar dari kebun itu.

9. “Jadi coba kalian pikir: Kalau sudah begitu, apakah yang akan dilakukan oleh pemilik kebun itu? Tentu dia sendiri yang akan datang dan membunuh para petani itu. Lalu dia akan menyewakan kebunnya itu kepada petani-petani yang lain.”

10. Lalu Yesus berkata lagi kepada mereka, “Sampai kapan kalian mengerti Firman Allah! Karena sudah ada tertulis,‘Batu yang dianggap tidak berguna oleh tukang-tukang bangunan,Allah sudah menjadikannya sebagai batu fondasi yang terutama.

11. Apa yang Allah lakukan itu sangat ajaib bagi kita.’”

12. Pemimpin-pemimpin Yahudi yang sedang mendengarkan perumpamaan itu, tahu bahwa merekalah yang Yesus maksudkan sebagai petani-petani yang jahat itu. Karena itu mereka mencari cara bagaimana menangkap Yesus. Tetapi mereka takut kepada orang banyak yang juga hadir di situ, jadi mereka pergi meninggalkan Dia.

13. Lalu pemimpin-pemimpin Yahudi menyuruh beberapa orang dari kelompok Farisi dan beberapa orang teman Raja Herodes mendatangi Yesus. Mereka datang dengan tujuan untuk menjebak-Nya— yaitu membujuk Yesus supaya Dia berbicara melawan pemerintah dan teman-teman Herodes itu mendengarnya.

14. Waktu datang, mereka berkata, “Bapak Guru, kami tahu Bapak adalah orang jujur yang benar-benar mengajar sesuai dengan kemauan Allah dan tidak mempedulikan pendapat orang lain. Pak Guru tidak mengubah ajaran Bapak supaya dipuji oleh orang-orang yang punya pangkat. Jadi kami mau bertanya: Menurut Hukum Taurat, apakah kita boleh membayar pajak kepada pemerintah Roma, atau tidak?”

15. Tetapi Yesus mengetahui bahwa mereka hanya berpura-pura bertanya saja. Jadi Dia menjawab, “Kalian pikir kalian bisa menjebak Aku dengan pertanyaan semacam itu! Coba tunjukkan satu keping uang perak yang biasa dipakai untuk membayar pajak.”

Membaca bab lengkap Markus 12