Perjanjian Baru

Markus 12:12-29 Terjemahan Sederhana Indonesia (TSI)

12. Pemimpin-pemimpin Yahudi yang sedang mendengarkan perumpamaan itu, tahu bahwa merekalah yang Yesus maksudkan sebagai petani-petani yang jahat itu. Karena itu mereka mencari cara bagaimana menangkap Yesus. Tetapi mereka takut kepada orang banyak yang juga hadir di situ, jadi mereka pergi meninggalkan Dia.

13. Lalu pemimpin-pemimpin Yahudi menyuruh beberapa orang dari kelompok Farisi dan beberapa orang teman Raja Herodes mendatangi Yesus. Mereka datang dengan tujuan untuk menjebak-Nya— yaitu membujuk Yesus supaya Dia berbicara melawan pemerintah dan teman-teman Herodes itu mendengarnya.

14. Waktu datang, mereka berkata, “Bapak Guru, kami tahu Bapak adalah orang jujur yang benar-benar mengajar sesuai dengan kemauan Allah dan tidak mempedulikan pendapat orang lain. Pak Guru tidak mengubah ajaran Bapak supaya dipuji oleh orang-orang yang punya pangkat. Jadi kami mau bertanya: Menurut Hukum Taurat, apakah kita boleh membayar pajak kepada pemerintah Roma, atau tidak?”

15. Tetapi Yesus mengetahui bahwa mereka hanya berpura-pura bertanya saja. Jadi Dia menjawab, “Kalian pikir kalian bisa menjebak Aku dengan pertanyaan semacam itu! Coba tunjukkan satu keping uang perak yang biasa dipakai untuk membayar pajak.”

16. Lalu mereka memberikannya kepada-Nya. Dan Dia bertanya, “Ukiran muka siapa yang ada di sini? Dan nama siapa yang tertulis di sini?”Jawab mereka: “Raja Roma.”

17. Lalu kata-Nya kepada mereka, “Kalau begitu, berikanlah kembali kepada raja apa yang wajib raja miliki. Dan berikanlah kembali kepada Allah apa yang wajib Allah miliki.”Mendengar jawaban itu mereka pun terheran-heran.

18. Sesudah itu orang-orang dari kelompok Saduki juga mendatangi Yesus. (Kelompok Saduki percaya bahwa setiap orang yang sudah mati tidak akan hidup kembali.)

19. Mereka berkata kepada Yesus, “Guru, Musa menulis peraturan untuk kita seperti ini: ‘Kalau ada seorang laki-laki yang meninggal sebelum mempunyai anak, maka saudaranya wajib kawin dengan jandanya itu untuk meneruskan keturunan bagi saudaranya yang meninggal itu.’

20. Jadi, pernah ada tujuh orang laki-laki bersaudara. Laki-laki pertama menikah dengan seorang gadis, tetapi laki-laki itu meninggal dan belum mempunyai anak dari istrinya itu.

21. Lalu laki-laki kedua mengawini janda itu, tetapi dia juga mati dengan tidak mempunyai anak. Dan kejadian yang sama terjadi pada saudaranya yang berikutnya.

22. Hal yang sama terjadi terus sampai ketujuh bersaudara itu meninggal. Semua mereka meninggal tanpa mendapat anak melalui janda itu. Dan akhirnya janda itu juga meninggal.

23. Jadi nanti kalau benar orang yang sudah mati akan hidup kembali, lalu janda itu akan disebut istrinya siapa? Karena ketujuh bersaudara itu sudah pernah menjadi suami dari perempuan itu.”

24. Lalu Yesus menjawab, “Kalian keliru sekali, karena kalian tidak tahu apa yang tertulis dalam Kitab Suci dan tidak mengenal kuasa Allah.

25. Karena nanti waktu orang mati hidup kembali, mereka tidak akan kawin lagi. Mereka akan hidup seperti malaikat-malaikat di surga, yang tidak pernah menikah.

26. “Tetapi tentang kehidupan kembali sesudah kematian, sampai kapan kalian akan mengerti apa yang tertulis dalam Kitab Musa?! Karena waktu Allah menampakkan diri-Nya kepada Musa dalam semak-semak yang menyala, Dia berkata, ‘Aku adalah Allah Abraham, Allah Isak, dan Allah Yakub.’

27. Allah menyebutkan ketiga nenek moyang kita itu sebagai orang yang masih tetap hidup dan menyembah-Nya. Padahal pada zaman Musa mereka sudah mati dan tidak ada lagi di dunia ini, tetapi di hadapan Allah mereka masih tetap hidup. Jadi kalian sudah keliru sekali!”

28. Waktu Yesus masih berdebat dengan orang-orang Saduki, seorang ahli Taurat datang dan mendengar mereka berbicara. Waktu dia melihat Yesus sudah menjawab pertanyaan mereka dengan baik, dia juga bertanya kepada Yesus, “Menurut pendapatmu, dari semua Hukum Taurat, perintah mana yang paling penting?”

29. Lalu Yesus menjawab mereka, “Yang paling penting adalah:‘Semua orang Israel, dengarkanlah! Tuhan Allahmu adalah satu-satunya Tuhan.

Membaca bab lengkap Markus 12