Perjanjian Baru

Lukas 8:15-32 Terjemahan Sederhana Indonesia (TSI)

15. Dan bibit yang jatuh di tanah yang subur menggambarkan orang-orang yang pada saat mendengarkan ajaran Allah menyimpannya dengan baik di dalam hati mereka yang tulus, lalu mereka taat dengan tetap bertekun kepada ajaran itu. Mereka seperti tanah yang subur yang menghasilkan banyak buah.”

16. Lalu Yesus menambah perumpamaan ini: “Orang tidak mungkin menyalakan pelita lalu menutupnya dengan ember! Juga tidak mungkin dia menaruh itu di bawah tempat tidur. Tetapi pelita selalu ditaruh di tempat yang tinggi, supaya orang-orang yang masuk ke dalam rumah diteranginya.

17. Begitu juga semua ajaran yang Aku ajarkan dengan perumpamaan kepada orang banyak: Sekarang artinya dirahasiakan, tetapi nanti semuanya akan terbuka. Yang tidak jelas sekarang nanti akan menjadi jelas.

18. Oleh karena itu, perhatikanlah baik-baik cara kalian mendengarkan ajaran-ajaran-Ku. Karena bagi setiap orang yang menerima ajaran-Ku, Allah akan menambahkan kemampuan kepadanya supaya lebih mengerti. Tetapi bagi setiap orang yang tidak menerima ajaran-Ku— biarpun dia pikir dia mengerti sedikit, Allah akan mengambil kemampuan untuk mengerti dari dia.”

19. Kemudian ibu dan saudara-saudara-Nya datang menemui Yesus, tetapi mereka tidak bisa bertemu dengan-Nya karena orang banyak yang mengelilingi-Nya.

20. Lalu seseorang memberitahukan kepada-Nya, “Pak, ibu dan saudara-saudarimu sedang menunggu di luar. Mereka mau berbicara dengan kamu.”

21. Tetapi Yesus berkata kepadanya, “Setiap orang yang mendengarkan ajaran Allah dan melakukannya Aku anggap seperti ibu dan saudara-saudari-Ku!”

22. Pada suatu hari, Yesus berkata kepada murid-murid-Nya “Mari kita pergi ke seberang danau.” Jadi mereka pun naik perahu dan berangkat.

23. Ketika mereka sedang berlayar, Yesus tertidur. Tiba-tiba angin badai bertiup di danau itu. Banyak air masuk ke dalam perahu itu, sehingga mereka berada dalam bahaya dan hampir tenggelam.

24. Lalu para murid-Nya mendekati Dia dan membangunkan-Nya serta berkata, “Guru, Guru! Mampuslah kita!”Yesus pun bangun dan dengan suara keras berkata kepada angin badai dan ombak itu, “Diam!” Lalu angin badai dan ombak itu pun diam dan danau menjadi tenang kembali.

25. Kemudian Dia berkata kepada mereka, “Kenapa kalian meragukan Aku?!”Mereka merasa heran dan takut terhadap Yesus, lalu berkata satu sama lain, “Wah, Orang macam apa Dia ini?! Angin dan danau pun taat pada perintah-Nya.”

26. Mereka terus berlayar dan sampailah mereka di daerah kota Gerasa— yang terletak di sebelah tenggara Danau Galilea.

27. Sesudah Yesus berada di darat, seorang laki-laki dari kota itu yang dirasuki bermacam-macam setan menemui-Nya. Orang itu sudah lama telanjang dan tidak mau tinggal di rumah. Dia hanya tinggal di dalam gua-gua lokasi pekuburan.

28-29. Roh-roh jahat itu sering menyeret orang itu. Waktu orang-orang kota itu masih berusaha menjaganya, kedua tangannya dirantai dan kedua kakinya dipasung. Tetapi dia selalu bisa memutuskan segala pengikat itu, lalu di bawah pengaruh setan-setan itu dia pergi ke tempat-tempat terpencil. Ketika orang itu bertemu dengan Yesus, dia berteriak dan sujud di hadapan-Nya. Lalu Yesus memerintahkan roh-roh jahat itu keluar dari orang itu. Dan dengan suara keras orang itu berkata, “Hei, Yesus, Anak Allah yang Mahatinggi! Kamu mau apa dengan saya? Saya mohon, jangan siksa saya!”

30. Lalu Yesus bertanya kepadanya, “Siapa namamu?”Jawabnya, “Batalion.” Dia menjawab begitu karena banyak sekali setan yang masuk ke dalam dirinya.

31. Lalu setan-setan itu berkali-kali memohon supaya Yesus tidak mengusir mereka masuk ke dalam jurang maut.

32. Tidak jauh dari situ— di sisi bukit yang curam, ada sekelompok besar babi piaraan sedang makan. Lalu setan-setan itu memohon kepada Yesus supaya mereka diijinkan masuk ke dalam babi-babi itu. Yesus pun setuju.

Membaca bab lengkap Lukas 8