Perjanjian Baru

Lukas 6:36-49 Terjemahan Sederhana Indonesia (TSI)

36. Hendaklah kalian berbelas kasihan, sama seperti Bapa kita di surga berbelas kasihan.”

37. “Janganlah menjadikan dirimu hakim atas kesalahan orang lain, supaya kamu juga tidak akan dihakimi dengan cara yang sama. Maafkanlah orang lain, maka Allah akan mengampunimu.

38. Berilah pertolongan kepada orang lain, maka Allah pun akan menolong kepadamu. Dan Allah akan menambah waktu Dia membalas kebaikanmu itu. Dia akan memakai ukuran yang lebih besar, dan membuat takaran itu penuh dan padat sekali— sampai ada yang tumpah di samping kiri dan kanannya. Karena ukuran yang kamu pakai untuk memberikan kepada orang lain akan diingat oleh Allah waktu Dia membalas kebaikanmu itu.”

39. Yesus menceritakan kepada mereka contoh ini, “Kalau orang buta menuntun sesama orang buta, pastilah keduanya akan jatuh ke dalam lubang.

40. Seorang murid tidak bisa melebihi gurunya, tetapi murid yang menyelesaikan semua didikan akan menjadi seperti gurunya.

41-42. “Janganlah menyalahkan orang lain karena kesalahan kecil. Siapa yang melakukan hal itu, dia sama seperti orang yang memperhatikan pasir di mata saudaranya, sedangkan kayu balok di matanya sendiri dia tidak perhatikan. Lalu dengan sombong dia berkata kepada saudaranya, ‘Mari saya keluarkan pasir itu dari matamu!’ Hai kamu yang hanya berpura-pura sebagai orang baik! Keluarkanlah dulu balok yang ada di matamu sendiri. Dan sesudah itu barulah kamu bisa melihat dengan jelas dan bisa mengeluarkan pasir yang ada di mata saudaramu.”

43. “Pohon yang baik tidak mungkin menghasilkan buah yang tidak baik— bukan? Begitu juga, pohon yang dikenal sebagai pohon yang menghasilkan buah yang tidak bisa dimakan tidak akan menghasilkan buah yang enak.

44. Karena setiap pohon dikenal dari buahnya. Semak duri tidak mungkin menghasilkan buah ara, dan tumbuhan berduri lainnya tidak mungkin menghasilkan buah anggur.

45. Manusia juga seperti pohon: Orang baik selalu menghasilkan perbuatan-perbuatan yang baik. Karena seluruh perbuatannya itu berasal dari apa yang tersimpan dalam hatinya. Tetapi orang jahat selalu menghasilkan perbuatan yang jahat, karena kejahatan yang tersimpan dalam hatinya. Karena apa saja yang tersimpan dan selalu dipikirkan di dalam hati pasti akan keluar melalui mulut.”

46. “Buat apa kalian memanggil Aku, ‘Tuhan, Tuhan,’ padahal apa yang Ku-perintahkan kalian tidak lakukan!

47. Biarlah Aku memberi contoh ini untuk menggambarkan semua orang yang datang kepada-Ku, mendengarkan ajaran-Ku, dan melakukannya:

48. Mereka sama seperti seorang yang membangun rumah. Pertama dia menggali lubang di tanah yang dalam, sampai menemukan sebuah batu utuh yang sangat besar. Batu itu digunakan sebagai fondasi untuk batu-batu lain. Ketika banjir dan air sungai meluap lalu menghantam rumah itu, rumah itu tidak guncang karena dibangun di atas fondasi batu yang utuh.

49. Sedangkan orang yang mendengarkan ajaran-Ku tetapi tidak melakukannya, dia sama seperti orang yang membangun rumah tanpa fondasi dan di atas tanah saja. Ketika banjir dan air sungai meluap lalu menghantam rumah itu, rumah itu pun rubuh dan rusak berat.”

Membaca bab lengkap Lukas 6