Perjanjian Baru

Lukas 14:20-31 Terjemahan Sederhana Indonesia (TSI)

20. Dan yang lain lagi berkata, ‘Saya baru saja menikah. Karena itu saya tidak bisa datang. Maaf!’

21. “Budak itu kembali dan menceritakan semua itu kepada tuannya. Tuan itu pun marah, lalu berkata kepadanya, ‘Segeralah pergi ke jalan-jalan dan gang-gang kota ini. Ajaklah ke sini orang-orang miskin, cacat, buta, dan lumpuh.’

22. “Tidak lama kemudian budak itu datang dan melaporkan, ‘Tuan, apa yang Tuan perintahkan sudah saya lakukan, tetapi masih ada tempat yang kosong.’

23. Kemudian tuan itu berkata kepadanya, ‘Pergilah ke jalan-jalan raya dan jalan-jalan kecil di luar kota. Desaklah siapa saja untuk datang ke sini supaya rumah saya penuh.

24. Dan saya bersumpah bahwa mereka yang sudah menolak undangan saya itu tidak akan datang dan tidak akan makan sedikit pun dari makanan yang disediakan untuk pesta saya ini!’”

25. Sesudah itu banyak orang yang ikut berjalan bersama Yesus. Dia berbalik melihat kepada mereka dan berkata,

26. “Setiap orang yang datang kepada-Ku dan mau menjadi pengikut-Ku, dia harus mengasihi-Ku lebih daripada ibu-bapaknya, anak-anak dan istrinya, semua saudara dan saudarinya— bahkan dirinya sendiri.

27. Kamu tidak mungkin menjadi pengikut-Ku kalau tidak mengikut Aku terus dengan pikiran seperti ini, ‘Sampai mati pun— bahkan sampai mati disalibkan, saya akan tetap mengikut Tuhan.’

28. “Keputusanmu untuk mengikut Aku dapat digambarkan seperti contoh berikut ini: Seandainya ada orang yang berencana membangun satu menara, pastilah dia lebih dulu menghitung biayanya, supaya dia tahu kalau dananya cukup untuk menyelesaikan pekerjaan itu.

29. Jangan sampai dia hanya bisa membangun fondasinya dan tidak mampu menyelesaikannya. Karena setiap orang yang melihatnya nanti akan mengejek dia,

30. ‘Orang ini mulai membangun, tetapi tidak sanggup menyelesaikannya!’

31. “Atau contoh lain, kalau seorang raja mempunyai sepuluh ribu tentara, tetapi raja lain yang mempunyai dua puluh ribu tentara sedang berencana untuk menyerang dia, pastilah raja yang pertama itu lebih dulu menimbang-nimbang begini, ‘Apakah aku sanggup melawan musuhku itu?’

Membaca bab lengkap Lukas 14