Perjanjian Baru

Kolose 2:8-23 Terjemahan Sederhana Indonesia (TSI)

8. Berjaga-jagalah supaya kalian tidak dipengaruhi oleh siapa pun untuk mengikuti ajaran sesat. Berhati-hatilah terhadap orang yang mau mengajar kalian tentang hal-hal yang mereka anggap sebagai ajaran yang dalam, padahal itu sebenarnya hanya pikiran manusia saja. Jangan ikut tertipu oleh mereka, karena sebenarnya ajaran mereka berasal dari para penguasa gelap yang memerintah di dunia ini— bukan dari Kristus.

9. Ingatlah bahwa Allah sendiri selalu hidup sepenuhnya dalam diri Yesus. Begitu juga waktu Yesus hidup di dunia ini dengan tubuh manusia biasa.

10. Dan ingatlah bahwa kalian sudah bersatu sepenuhnya dengan Yesus dan sudah dilengkapi oleh Dia— yaitu Raja di atas semua penguasa duniawi dan rohani.

11. Karena kita sudah bersatu dengan Kristus, kita semua sungguh-sungguh sudah disunat— baik laki-laki maupun perempuan, bukan dengan sunat badani, tetapi sunat secara rohani. Arti dari sunat secara rohani adalah kita sudah dibebaskan dari perbudakan kepada keinginan-keinginan badani kita yang jahat.

12. Dan hal bersatu dengan Yesus itu ditunjukkan ketika kita dibaptis. Dalam baptisan, hidup kita yang lama seperti sudah mati, dan kita seperti sudah dikuburkan bersama Yesus. Lalu secara rohani kita dihidupkan kembali bersama Dia. Hidup baru yang kita alami ini terjadi karena kita percaya bahwa Allah— yang sudah menghidupkan Yesus kembali dari kematian, berkuasa juga dalam hidup kita.

13-14. Artinya bahwa keadaan kita yang dulu— walaupun kita masih bernapas, tetapi mati secara rohani karena dosa-dosa kita. Hati kita belum disunat. Artinya kita masih diperbudak oleh bermacam-macam keinginan badani kita yang jahat. Setiap pelanggaran kita terhadap hukum Allah sudah dicatat dalam buku dosa kita di hadapan Allah. Dan dosa itulah yang memisahkan kita dari Allah. Tetapi sekarang Allah sudah memakukan buku dosa itu pada kayu salib Yesus. Catatan itu sudah dihapuskan dan tidak lagi memisahkan kita dari Allah. Artinya kita sudah diampuni dari semua dosa kita. Lalu Allah menghidupkan kita kembali bersama Yesus.

15. Jadi melalui salib-Nya, dengan cara yang sangat terbuka, Allah sudah mengalahkan semua penguasa gelap dan menghancurkan kuasa mereka.

16. Jadi, kita tidak boleh mengikuti orang yang mengajar seperti ini, “Allah akan menghukum kalian kalau tidak ikut merayakan hari besar itu, atau perayaan bulan baru ini, atau Hari Sabat dan hari-hari besar lain agama Yahudi.” Orang seperti itu juga mau memaksakan kita untuk berpuasa dan mengikuti peraturan lain tentang makanan dan minuman.

17. Acara dan peraturan lama seperti itu hanya merupakan sifat agama yang sementara, yang hanya diwajibkan pada zaman sebelum Kristus datang. Hal-hal itu hanya bayangan hubungan yang sudah kita terima karena bersatu dengan Kristus.

18. Waspadalah! Jangan kalian mengikuti orang yang mengajak kalian untuk tunduk dan menyembah kepada malaikat-malaikat— seperti yang mereka lakukan. Atau mereka akan berkata, “Kalau kalian tidak mengikuti berita yang saya terima dalam penglihatan, kalian tidak akan diberkati Allah.” Percuma saja orang-orang seperti itu menyombongkan diri, karena agama mereka hanya pikiran manusia saja.

19. Orang-orang seperti itu tidak bergantung lagi kepada Kristus. Dialah sebagai kepala, dan kita yang bersatu dengan Dia sebagai anggota tubuh-Nya di dunia ini. Hal itu seperti anggota tubuh manusia— yang bisa bersatu dan bergerak bersama karena hubungan antara tulang dan otot. Begitu juga kita sebagai tubuh Kristus: Dia sebagai kepala yang mengatur dan memberikan segala sesuatu yang diperlukan, supaya kita saling bersatu dan bertumbuh bersama seperti yang Allah mau.

20. Ingatlah bahwa kita yang bersatu dengan Kristus sudah menganggap diri kita mati disalibkan bersama dengan Dia. Artinya kita juga sudah dibebaskan dari hal-hal duniawi, termasuk semua ikatan roh-roh yang berkuasa di dunia ini. Kalau begitu kenapa kalian masih hidup seperti masih terikat dengan hal-hal duniawi?

21. Buktinya kalian masih berpikir bahwa ajaran yang seperti ini kita harus jalankan,“Jangan makan makanan ini sedikit pun!”“Jangan pegang benda ini!”“Jangan jamah benda yang lain itu!”

22. Aturan-aturan seperti itu tidak penting, karena hanya tentang hal-hal yang sementara saja di dunia ini. Contohnya makanan: Sesudah dimakan, sudah tidak ada lagi. Dan semua aturan seperti itu hanya perintah dan ajaran manusia.

23. Dan orang-orang yang mengajarkan aturan-aturan seperti itu mungkin kelihatannya bijaksana, karena mereka mengajar aturan yang merendahkan diri dengan menyiksa diri sendiri. Tetapi agama seperti itu hanya agama buatan manusia saja. Dan mengikuti aturan-aturan seperti itu tidak sanggup menolong kita untuk mengendalikan bermacam-macam keinginan jahat yang berasal dari diri kita.

Membaca bab lengkap Kolose 2