Perjanjian Baru

Kisah 17:17-29 Terjemahan Sederhana Indonesia (TSI)

17. Oleh karena itu, dia sering masuk ke rumah pertemuan orang Yahudi dan berbicara tentang Yesus bersama orang Yahudi dan juga yang bukan Yahudi yang sudah menjadi penyembah Allah. Dan setiap hari dia juga pergi ke pasar dan berbicara tentang Yesus kepada siapa saja yang dia temui.

18. Lalu beberapa ahli filsafat dari aliran Epikuros dan Stoa mulai berdebat dengan Paulus. Di antara mereka ada yang berkata, “Ajaran si pembual itu tidak masuk akal.” Dan yang lain berkata, “Rupanya dia berbicara tentang dewa-dewa asing.” Mereka berkata seperti itu karena Paulus memberitakan tentang Yesus dan khususnya bahwa Yesus hidup kembali dari kematian.

19. Lalu mereka membawa dia ke pertemuan ahli-ahli filsafat yang diadakan di tempat sidang para pejabat kota yang bernama Sidang Areopagus. Dan di situ mereka berkata, “Tolong jelaskan kepada kami tentang ajaran baru yang kamu sampaikan itu.

20. Karena kami mendengar bahwa kamu menyampaikan ajaran baru yang aneh, jadi kami mau tahu lebih lanjut tentang arti ajaran itu.”

21. (Mereka berkata begitu karena kota Atena terkenal sebagai kota di mana penduduknya dan semua pendatang sibuk hanya membicarakan atau mendengarkan pemikiran-pemikiran yang terbaru.)

22. Jadi Paulus berdiri di hadapan Sidang Areopagus dan berkata, “Orang-orang Atena, saya melihat dengan jelas bahwa kalian sungguh-sungguh orang beragama.

23. Karena waktu saya berjalan-jalan di kota ini, saya perhatikan bahwa kalian mempunyai banyak tempat untuk menyembah dewa-dewa. Saya juga melihat tulisan pada salah satu mezbah: ‘Kurban untuk dewa yang belum dikenal.’ Biarkanlah saya memperkenalkan Dia yang kalian sembah tetapi tidak mengenal-Nya!

24. “Dialah Allah yang sudah menciptakan dunia ini dengan segala isinya. Dan Dialah Tuhan yang berkuasa atas langit dan bumi. Jadi Dia tidak tinggal di dalam rumah-rumah sembahyang yang dibangun oleh manusia.

25. Dia tidak membutuhkan pertolongan manusia. Karena Dialah yang memberikan hidup, napas, dan segala sesuatu yang lain kepada kita.

26. Dimulai dari satu orang, Allah menciptakan semua bangsa yang hidup di bumi ini. Dan Dialah yang menentukan kapan setiap bangsa maju atau mundur menjadi kerajaan, dan juga batas-batas daerah kekuasaan mereka.

27. Lewat semua yang diperbuat-Nya itu, Allah bermaksud supaya kita berusaha mencari Dia— dengan harapan kita menemukan-Nya, meskipun sebenarnya Dia tidak jauh dari kita masing-masing.

28. Jadi seperti yang sudah biasa dikatakan, ‘Kita boleh hidup, bergerak, dan bernapas hanya karena kuasa-Nya.’ Dan beberapa puisi yang dikarang oleh putra-putra daerah di sini berkata, ‘Kita semua adalah anak-anak-Nya.’

29. “Jadi, karena kita adalah ‘anak-anak-Nya,’ janganlah kita berpikir bahwa Allah itu adalah sesuatu yang bisa manusia bayangkan atau terbuat dari emas, perak, atau batu, sesuai dengan kepintaran kita.

Membaca bab lengkap Kisah 17