Perjanjian Baru

Ibrani 9:8-21 Terjemahan Sederhana Indonesia (TSI)

8. Melalui berbagai aturan itu Roh Kudus menunjukkan bahwa jalan untuk masuk ke Ruang Mahakudus dan langsung menghadap Allah belum terbuka. Selama ruangan yang pertama masih ada, berarti kita sebagai orang biasa tidak boleh masuk ke situ.

9. Ini adalah suatu gambaran yang menunjukkan perbedaan antara cara lama dengan cara baru. Dengan cara lama, pemberian sukarela dan kurban pengampunan dosa memang dipersembahkan kepada Allah, tetapi semua itu tidak bisa membuat hati nurani orang-orang yang membawa persembahan itu bersih dengan sempurna.

10. Semua persembahan itu hanya berupa aturan-aturan agama tentang makanan, minuman, dan berbagai adat pembersihan. Semua itu hanyalah aturan tentang hal-hal jasmani, dan hanya berlaku sampai Allah memperbaiki semuanya dengan cara yang baru.

11. Jadi, sekarang Kristus sudah menjadi Imam Agung bagi kita. Semua hal yang baik yang Allah janjikan bagi kita, kita terima melalui Dia. Ruang Mahakudus di mana Dia melayani adalah ruang yang surgawi dan sempurna— bukan kemah duniawi yang dibuat oleh tangan manusia.

12. Dan ketika Kristus masuk ke Ruang Mahakudus itu, Dia tidak membawa darah kambing jantan atau anak sapi jantan seperti imam agung dengan cara lama. Tetapi Dia membawa darah-Nya sendiri untuk membayar tebusan bagi kita sekali saja untuk selamanya.

13. Dengan cara lama, darah kurban kambing atau sapi jantan dipercikkan kepada para penyembah untuk membersihkan tubuh mereka dari kenajisan. Atau dalam upacara penyucian setiap penyembah dipercikkan dengan cairan air murni yang dicampur dengan abu dari kurban bakaran satu ekor sapi betina yang muda.

14. Tetapi dengan cara baru, jauh lebih ampuh lagi darah Kristus— yang melalui Roh Allah, Roh yang hidup selama-lamanya, mempersembahkan diri-Nya sendiri sebagai kurban! Darah-Nya yang sangat sempurna itu menyucikan diri kita seutuhnya, sehingga kita tidak mau lagi melibatkan diri dengan perbuatan-perbuatan yang membawa kita kepada kematian rohani. Dengan begitu kita sungguh-sungguh bebas untuk melayani Allah yang hidup.

15. Jadi dengan perjanjian yang baru itu, Kristus adalah Perantara antara kita dengan Allah. Dengan begitu, kita yang sudah dipanggil oleh Allah bisa menerima semua berkat yang sudah dijanjikan-Nya— yaitu berkat-berkat yang tahan untuk selama-lamanya. Kita seperti mewarisi berkat-berkat itu. Dan Kristus layak sebagai Perantara karena kematian-Nya membayar harga penebusan manusia— yang diperlukan karena siapa pun tidak diampuni dengan sempurna melalui bermacam-macam kurban persembahan yang dilakukan dengan cara perjanjian yang lama.

16. Dan oleh karena kematian Kristus, perjanjian yang baru dengan Allah itu mulai berlaku secara wajar— yaitu seperti kesepakatan yang dibuat dalam suatu surat warisan. Caranya seperti ini: Suatu surat warisan hanya bisa berlaku apabila pemberi surat warisan itu sudah terbukti meninggal.

17. Karena surat warisan menjadi sah kalau pemberi surat itu sudah meninggal. Kalau orang itu masih hidup, tentu saja surat itu belum berlaku.

18. Begitu juga dengan perjanjian Allah yang pertama dengan umat Israel disahkan dengan darah hewan.

19. Karena sesudah Musa memberitahukan semua perintah dari Hukum Taurat kepada seluruh umat Israel, lalu dia mencampurkan darah beberapa ekor sapi jantan dan kambing dengan air. Lalu dia menggunakan tali wol merah yang sudah diikat kepada ranting tanaman hisop sebagai alat percik. Dan dengan alat itu dia memercikkan cairan berdarah itu pada Kitab Taurat dan kepada seluruh umat

20. sambil berkata, “Darah ini menjadi tanda bahwa perjanjian dengan Allah sudah sah, dan kita wajib mengikuti perjanjian ini.”

21. Dan dengan cara yang sama, Musa juga memercikkan darah itu pada Kemah Tuhan dan pada semua alat yang digunakan dalam ibadah.

Membaca bab lengkap Ibrani 9