Perjanjian Baru

Ibrani 6:7-13-15 Terjemahan Sederhana Indonesia (TSI)

7. Kehidupan rohani kita bisa digambarkan seperti ladang. Karena kebaikan Tuhan maka suatu ladang selalu mendapat air hujan yang sangat cukup, lalu menjadi subur dan menghasilkan banyak tanaman bagi para petani, maka Allah akan tetap memberkati ladang itu.

8. Padahal, kalau ladang itu hanya menghasilkan alang-alang dan tanaman berduri, maka ladang itu akan dianggap tidak berguna. Dan akhirnya ladang itu akan dikutuk Allah lalu dibakar.

9. Saudara-saudari yang saya kasihi, janganlah kecewa! Biarpun saya sudah menulis hal-hal yang berat itu kepada kalian, saya yakin bahwa kalian bukanlah orang-orang yang meninggalkan Yesus itu, tetapi termasuk kepada kita yang sedang diselamatkan.

10. Karena Allah adil. Dia akan tetap ingat apa saja yang kalian masing-masing sudah lakukan bagi-Nya, terutama ketika kamu berbuat kasih kepada saudara-saudari seiman untuk memuliakan Allah. Dia memperhatikan bagaimana kamu sudah sering melayani mereka dan masih melayani mereka terus sampai sekarang, dan Dia tidak akan pernah lupa memberkatimu.

11. Tetapi yang saya sangat rindukan adalah supaya kamu terus bersemangat dan terus berbuat kasih yang nyata itu sampai akhir hidupmu, karena dengan begitu kamu memastikan bahwa kamu akan menerima apa yang kita harapkan di surga.

12. Dengan begitu kamu juga tidak akan menjadi pemalas. Tetapi hendaklah kamu mengikuti teladan saudara-saudari seiman kita yang sudah mendahului kita ke surga. Perhatikanlah bahwa mereka tetap sabar dan percaya penuh kepada Kristus sampai akhir hidup mereka. Pikirkanlah bahwa sekarang mereka sedang menikmati semua janji Allah.

13-15. Abraham adalah contoh bagi kita. Allah berjanji kepadanya dengan ‘bersumpah atas diri-Nya sendiri’, waktu Allah berkata,“Aku bersumpah atas diri-Ku sendiri: … Aku sungguh-sungguh berjanji akan memberkatimu dan memberikan banyak keturunan kepadamu.”Lalu, sesudah Abraham menunggu dengan penuh keyakinan dan kesabaran, dia pun menerima apa yang dijanjikan-Nya itu. Dan karena inilah dia bisa yakin akan janji Allah itu: Allah menguatkan janji-Nya dengan “bersumpah demi diri-Nya sendiri.” Karena memang tidak ada yang lebih besar dari Allah, jadi karena itulah Dia menguatkan janji-Nya dengan menyebutkan diri-Nya sendiri.

Membaca bab lengkap Ibrani 6