Perjanjian Baru

Galatia 3:7-16-17 Terjemahan Sederhana Indonesia (TSI)

7. Karena itu hendaklah kalian tahu bahwa kita yang percaya seperti Abraham akan diterima Allah sebagai keturunan Abraham secara rohani.

8. Dan karena itu, Kitab Suci mengungkapkan rencana Allah jauh sebelumnya dengan bernubuat bahwa orang yang bukan Yahudi akan dibenarkan oleh Allah atas dasar percaya penuh. Karena itulah Allah menyatakan Kabar Baik ini kepada Abraham,“Dengan mengikuti teladanmu seluruh bangsa akan diberkati oleh Allah.”

9. Jadi siapa yang percaya kepada janji-janji Allah seperti pahlawan iman kita Abraham juga turut diberkati seperti dia.

10. Karena terkutuklah orang yang berusaha membenarkan dirinya di hadapan Allah dengan cara menaati Hukum Musa! Karena Kitab Suci berkata,“Terkutuklah setiap orang yang gagal menaati semua perintah yang tertulis dalam Kitab Hukum Taurat.”

11. Jadi jelaslah bahwa tidak ada seorang pun yang bisa diterima sebagai orang benar di hadapan Allah karena menaati Hukum Musa, karena Kitab Suci berkata,“Orang yang dianggap benar oleh Tuhan akan hidup selamanya karena percaya penuh kepada-Nya.”

12. Sedangkan Hukum Musa bukan atas dasar percaya, tetapi atas dasar perbuatan. Karena ada tertulis,“Hidup seseorang diberkati hanya kalau berbuat sesuai semua perintah dalam Hukum Taurat.”

13. Jadi kita semua terkutuk karena setiap kita “gagal menaati semua perintah yang ada di dalam Hukum Taurat.” Tetapi Kristus menebus kita dari kutukan itu dengan menggantikan diri-Nya sendiri sebagai yang terkutuk itu demi untuk kita semua. Karena tertulis dalam Kitab Suci,“Terkutuklah orang yang mati digantung di tiang kayu.”

14. Begitulah rencana Allah, supaya berkat yang dijanjikan kepada Abraham itu bisa diberikan— bukan hanya kepada orang Yahudi saja, tetapi juga kepada “semua bangsa yang bukan Yahudi,” yaitu kepada setiap kita yang melalui percaya penuh bersatu dengan Kristus Yesus. Dan melalui percaya itulah kita juga menerima Roh Kudus sesuai dengan janji Allah.

15. Saudara-saudari, biarlah saya memberikan contoh yang sederhana: Kalau seseorang sudah membuat suatu surat perjanjian atau surat warisan dan surat itu sudah disahkan, maka siapa pun tidak boleh membatalkannya atau menambahkan ketentuan-ketentuan lain ke dalam surat itu.

16-17. Begitu juga perjanjian yang disahkan Allah dengan Abraham dan keturunannya tidak bisa diubah. Juga pada waktu Allah berjanji kepada Abraham, Dia tidak berkata, “kepadamu dan kepada semua keturunanmu.” Tetapi Dia berkata kepadanya, “kepadamu dan si keturunanmu”— maksudnya Seorang Keturunan yang tunggal. Dan Keturunan yang dimaksud adalah Kristus. Jadi yang saya maksudkan adalah: Janji yang diberikan Allah kepada Abraham sudah lama disahkan sebelum Hukum Musa ada— persisnya 430 tahun sebelum Allah memberikan Hukum Taurat kepada Musa. Oleh karena itu, dengan memberikan Hukum Taurat kepada Musa, Allah tidak membatalkan atau mengubah janji yang disahkan-Nya dengan Abraham.

Membaca bab lengkap Galatia 3