Perjanjian Baru

Galatia 2:9-21 Terjemahan Sederhana Indonesia (TSI)

9. Jadi, ketika Yakobus, Petrus, dan Yohanes— yang termasuk kelompok orang terkemuka itu, menyadari bahwa atas kebaikan hati Allah-lah tugas khusus itu diberikan kepada saya, maka mereka bersalaman dengan Barnabas dan saya untuk suatu kesepakatan, “Biarlah kalian melayani orang yang bukan Yahudi, dan kami tetap akan melayani orang Yahudi.”

10. Satu-satunya permohonan mereka kepada kami adalah supaya kita ingat bahwa saudara-saudari kita yang miskin di daerah Yerusalem yang memerlukan bantuan. Dan sejak dulu saya selalu siap menolong mereka.

11. Tetapi ketika Petrus mengunjungi Antiokia, karena kelakuannya yang salah, saya merasa perlu menegurnya secara langsung.

12. Beginilah yang terjadi: Pada permulaan kunjungannya ke Antiokia, dia makan bersama orang yang bukan Yahudi. Kemudian ketika rombongan yang diutus oleh Yakobus sudah tiba, Petrus memisahkan diri dan menjauhi orang yang bukan Yahudi itu. Dia tidak mau menyinggung perasaan rombongan orang Yahudi itu, karena orang-orang dalam rombongan itu yang mengharuskan sunat kepada semua saudara-saudara kita yang bukan Yahudi.

13. Lalu, beberapa orang Yahudi yang lain mengikuti cara Petrus itu berpura-pura baik. Mereka juga berhenti makan bersama orang yang bukan Yahudi yang hadir di situ— bahkan Barnabas pun ikut terpengaruh.

14. Jadi waktu saya melihat bahwa sikap mereka tidak sesuai dengan ajaran benar yang terdapat di dalam Kabar Baik tentang Kristus, di depan umum saya langsung menegur Petrus, “Biarpun kamu orang Yahudi, tetapi baru saja kamu hidup seperti orang yang bukan Yahudi waktu kamu masih bergabung dengan mereka. Jadi sekarang, sama sekali kamu tidak cocok bergabung dengan kelompok yang mau memaksa orang yang bukan Yahudi untuk hidup sesuai dengan peraturan-peraturan orang Yahudi!”

15. Saudara-saudari kita yang dilahirkan sebagai orang Yahudi— termasuk saya sendiri, memang kita sudah pernah mengikuti kebiasaan orang Yahudi dengan menyebut orang yang bukan Yahudi sebagai “orang berdosa”— karena mereka tidak menaati Hukum Taurat.

16. Tetapi kita sekarang sudah tahu bahwa tidak ada seorang manusia pun yang bisa dibenarkan di hadapan Allah dengan cara menaati Hukum Taurat. Satu-satunya cara untuk dibenarkan di hadapan Allah adalah melalui percaya penuh kepada Kristus Yesus— baik itu orang yang bukan Yahudi maupun orang Yahudi! Sebelumnya kita yang orang Yahudi ternyata ‘orang berdosa’ juga— tetapi sekarang sudah percaya penuh kepada Kristus Yesus supaya dibenarkan di hadapan Allah. Siapa pun tidak bisa dibenarkan di hadapan Allah melalui taat kepada Hukum Taurat, karena tidak ada seorang pun yang sanggup menaati semua Hukum Taurat.

17. Tetapi ada orang Yahudi yang sudah percaya penuh kepada Kristus yang masih belum mengerti cara kita dibenarkan di hadapan Allah— yaitu hanya oleh karena bersatu dengan Kristus. Bagi mereka, kalau kita tidak lagi bergantung kepada Hukum Taurat untuk dibenarkan di hadapan Allah, berarti kita sudah menjadi ‘orang berdosa’. Memang hal itu sama sekali salah! Menjadi pengikut Kristus sama sekali tidak berarti kita menjadi ‘orang berdosa’!

18. Karena dulu kita sudah mengajar, “Mari menjadi benar di mata Allah melalui bergantung kepada Kristus.” Sekarang kalau kita mengajar, “Berbalik dari Kristus dan bergantung lagi kepada Hukum Taurat,” berarti ternyata sekali kita ‘orang berdosa’!

19. Dan inilah yang sudah saya alami: Waktu saya berusaha dengan kekuatan diri saya sendiri untuk menaati seluruh Hukum Taurat, akhirnya saya menyadari bahwa saya tidak sanggup dan akan mati dalam dosa saya. Tetapi justru dalam keadaan putus asa itu, saya menerima Kristus dan pemberian Allah— yaitu hidup yang selama-lamanya. Sekarang saya menganggap bahwa diri saya sudah disalibkan bersama Kristus.

20. Dan bukan lagi saya yang mengurus hidup saya, tetapi Kristus yang hidup di dalam diri saya. Seluruh hidup saya dalam tubuh duniawi ini saya jalani hanya melalui keyakinan kepada Anak Allah itu, yang begitu mengasihi saya sampai Dia menyerahkan diri-Nya untuk menebus saya.

21. Jadi saya tidak mau berbalik dari kebaikan hati Allah yang kita terima karena bersatu dengan Kristus supaya kembali berusaha dibenarkan di hadapan Allah berdasarkan Hukum Taurat. Karena kalau kita berpikir bahwa manusia bisa dibenarkan dengan menaati Hukum Taurat, maka percuma saja kematian Kristus untuk menebus kita.

Membaca bab lengkap Galatia 2