Perjanjian Baru

Galatia 2:4-17 Terjemahan Sederhana Indonesia (TSI)

4. Adapun hal itu terjadi karena beberapa orang Yahudi yang sudah menyamar sebagai pengikut Kristus dan masuk ke dalam jemaat-jemaat Tuhan secara diam-diam— dengan alasan mereka mau memata-matai kita. Karena mereka mau mengintai kebebasan kita dari aturan-aturan agama Yahudi— yang kita peroleh karena bersatu dengan Kristus Yesus. Mereka mau memperbudak kita supaya terikat lagi kepada berbagai peraturan dan Hukum Taurat.

5. Tetapi sedikit pun kami tidak menyerah untuk mengikuti pengaruh mereka. Karena kami mau mempertahankan ajaran benar yang terdapat di dalam Kabar Baik tentang Kristus, sehingga kalian terus bisa mempercayai apa yang sudah kami ajarkan kepada kalian.

6. Lalu mereka yang dianggap terkemuka itu tidak mengusulkan tambahan apa pun kepada Kabar Baik yang sudah saya sampaikan. (Tetapi sebenarnya saya tidak peduli kedudukan orang, apakah mereka terkemuka atau tidak. Dan memang Allah tidak pilih kasih kepada siapa pun.)

7. Akhirnya orang-orang itu pun menyadari bahwa pelayanan yang Allah berikan kepada saya berbeda dengan yang Allah berikan kepada Petrus— yaitu Allah sudah memberikan tugas khusus kepada saya untuk memberitakan Kabar Baik kepada orang yang bukan Yahudi, sedangkan Petrus ditugaskan untuk memberitakan Kabar Baik kepada orang Yahudi.

8. Karena sudah terbukti bahwa Allah yang memberikan kemampuan khusus kepada Petrus sebagai rasul bagi orang Yahudi juga memberikan kemampuan yang sama kepada saya sebagai rasul bagi orang yang bukan Yahudi.

9. Jadi, ketika Yakobus, Petrus, dan Yohanes— yang termasuk kelompok orang terkemuka itu, menyadari bahwa atas kebaikan hati Allah-lah tugas khusus itu diberikan kepada saya, maka mereka bersalaman dengan Barnabas dan saya untuk suatu kesepakatan, “Biarlah kalian melayani orang yang bukan Yahudi, dan kami tetap akan melayani orang Yahudi.”

10. Satu-satunya permohonan mereka kepada kami adalah supaya kita ingat bahwa saudara-saudari kita yang miskin di daerah Yerusalem yang memerlukan bantuan. Dan sejak dulu saya selalu siap menolong mereka.

11. Tetapi ketika Petrus mengunjungi Antiokia, karena kelakuannya yang salah, saya merasa perlu menegurnya secara langsung.

12. Beginilah yang terjadi: Pada permulaan kunjungannya ke Antiokia, dia makan bersama orang yang bukan Yahudi. Kemudian ketika rombongan yang diutus oleh Yakobus sudah tiba, Petrus memisahkan diri dan menjauhi orang yang bukan Yahudi itu. Dia tidak mau menyinggung perasaan rombongan orang Yahudi itu, karena orang-orang dalam rombongan itu yang mengharuskan sunat kepada semua saudara-saudara kita yang bukan Yahudi.

13. Lalu, beberapa orang Yahudi yang lain mengikuti cara Petrus itu berpura-pura baik. Mereka juga berhenti makan bersama orang yang bukan Yahudi yang hadir di situ— bahkan Barnabas pun ikut terpengaruh.

14. Jadi waktu saya melihat bahwa sikap mereka tidak sesuai dengan ajaran benar yang terdapat di dalam Kabar Baik tentang Kristus, di depan umum saya langsung menegur Petrus, “Biarpun kamu orang Yahudi, tetapi baru saja kamu hidup seperti orang yang bukan Yahudi waktu kamu masih bergabung dengan mereka. Jadi sekarang, sama sekali kamu tidak cocok bergabung dengan kelompok yang mau memaksa orang yang bukan Yahudi untuk hidup sesuai dengan peraturan-peraturan orang Yahudi!”

15. Saudara-saudari kita yang dilahirkan sebagai orang Yahudi— termasuk saya sendiri, memang kita sudah pernah mengikuti kebiasaan orang Yahudi dengan menyebut orang yang bukan Yahudi sebagai “orang berdosa”— karena mereka tidak menaati Hukum Taurat.

16. Tetapi kita sekarang sudah tahu bahwa tidak ada seorang manusia pun yang bisa dibenarkan di hadapan Allah dengan cara menaati Hukum Taurat. Satu-satunya cara untuk dibenarkan di hadapan Allah adalah melalui percaya penuh kepada Kristus Yesus— baik itu orang yang bukan Yahudi maupun orang Yahudi! Sebelumnya kita yang orang Yahudi ternyata ‘orang berdosa’ juga— tetapi sekarang sudah percaya penuh kepada Kristus Yesus supaya dibenarkan di hadapan Allah. Siapa pun tidak bisa dibenarkan di hadapan Allah melalui taat kepada Hukum Taurat, karena tidak ada seorang pun yang sanggup menaati semua Hukum Taurat.

17. Tetapi ada orang Yahudi yang sudah percaya penuh kepada Kristus yang masih belum mengerti cara kita dibenarkan di hadapan Allah— yaitu hanya oleh karena bersatu dengan Kristus. Bagi mereka, kalau kita tidak lagi bergantung kepada Hukum Taurat untuk dibenarkan di hadapan Allah, berarti kita sudah menjadi ‘orang berdosa’. Memang hal itu sama sekali salah! Menjadi pengikut Kristus sama sekali tidak berarti kita menjadi ‘orang berdosa’!

Membaca bab lengkap Galatia 2